Fakta Baru Geng Pembakar Mayat : Pemimpin Geng Adalah Muncikari Prostitusi Anak

Polisi sebut pelaku adalah pelaku perdagangan anak di Kota Makassar

Muhammad Yunus
Senin, 21 Juni 2021 | 18:01 WIB
Fakta Baru Geng Pembakar Mayat : Pemimpin Geng Adalah Muncikari Prostitusi Anak
Polda Sulsel menggelar jumpa pers terkait pengungkapan kasus penemuan mayat dibakar di Kampung Tompo Ladang, Desa Padaelo, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Kamis 17 Juni 2021 / [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Polda Sulsel mengatakan korban MR (20 tahun) yang dibunuh dan dibakar di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan memiliki hubungan spesial sesama jenis dengan pelaku MA atau Amin (19 tahun).

"Secara pribadi M Amin ini penyuka sesama jenis. Jadi dia punya pacar si MR ini," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan kepada wartawan, Senin (21/6/2021).

Zulpan mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, otak pembunuhan dan pembakaran mayat MR adalah Amin. Kekasih korban yang diketahui merupakan muncikari dalam kasus prostitusi anak di bawah umur di Makassar.

"Setelah didalami, Amin ini ternyata adalah muncikari, makanya dibilang penjualan anak di bawah umur. Dia biasa menjajakan anak-anak dibawah umur untuk diperjualbelikan. Laki-laki dan perempuan," ungkap Zulpan.

Menurut Zulpan, Amin tega menghabisi nyawa kekasihnya MR lantaran cemburu. Setelah mengetahui MR berhubungan dengan pria lain, melalui media sosial.

Baca Juga:Pria Dibakar di Maros, Jenazah Adalah Korban Cinta Segitiga Sesama Jenis

Kasus ini bermula saat Amin menjemput MR di rumahnya. Kala itu, Amin beralasan ingin mengajak MR ke Kawasan Wisata Malino, Kabupaten Gowa. Namun ternyata Amin membawa MR ke Hotel Wisata, Makassar.

Sebelum sampai di hotel, kata Zulpan, Amin merampas handphone MR. Untuk mengecek siapa-siapa saja yang diajak berkomunikasi oleh korban selama ini.

"Dalam perjalanan dia ambil handphonenya si MR, dia baca di situ WA, Facebook, semuanya. Ditemukan ada komunikasi MR sama pria lain. Jadi indikasi selingkuh ini lah yang membuat MA marah kemudian cekcok sampai di Hotel Wisata juga cekcok," jelas Zulpan.

Saat berada di hotel, keduanya sempat baikan. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama, setelah komunikasi MR dengan pria lain kembali dipersoalkan Amin.

"Malamnya ribut, tapi dini hari dia berhubungan intim sama si korban. Terus yang lain, tiga orang itu pengakuannya tidur. Tapi di kamar yang sama," kata dia.

Baca Juga:Terduga Otak Pembunuhan dan Pembakar Mayat di Maros Ditangkap

"Masih dia belum puas, pagi-pagi dipersoalkan lagi pukul 04.00 Wita pagi, dipukuli lagi sampai babak belur (korban)," tambah Zulpan.

Lebih lanjut, kata Zulpan, di dalam hotel semuanya ada enam orang. Termasuk korban. Amin selaku pimpinan para pelaku meminta rekan-rekannya untuk memukuli korban secara bersama-sama pada Selasa 8 Juni 2021.

Tak hanya itu, penganiayaan kemudian berlanjut hingga ke rumah perempuan bernama Lala (23 tahun) di Jalan Sungai Limboto, Makassar. Di tempat tersebut, korban dianiaya hingga meninggal.

"Delapan tersangka itu, mereka mengaku diminta oleh Amin ini untuk datang. Jadi boleh dikatakan Amin ini ketua gengnya lah dalam permuncikarian ini," ujar Zulpan.

"Macam-macam penyiksaannya. Dipukul pakai tangan, pakai tali pinggang, bayangin aja sama delapan orang. Kecuali Lala, dia hanya menyaksikan saja. Malam itu memang korban MR mau lari dari situ, tapi ketahuan makin dihajar lagi di situ. Kamis pagi pukul 8, korban meninggal. Mereka panik," sambung Zulpan.

Zulpan menuturkan setelah korban meninggal, awalnya para pelaku berencana ingin membuang mayat korban ke wilayah Sulawesi Tengah. Namun, hal itu tidak jadi dilakukan karena para pelaku tidak memiliki cukup uang.

Pelaku pun memilih Mallawa, Kabupaten Maros sebagai tempat pembuangan dan pembakaran mayat korban MR. Karena mereka menganggap lokasi tersebut lebih sepi dan aman untuk menutupi kejahatan yang telah dilakukannya.

"Semua ini MA yang rencanakan. Udah kita buang ke Sulteng, yang lain setuju tapi kendalanya nggak punya uang. Akhirnya diputuskan udah kita buang ke Mallawa kan, terus juga Amin yang mengatur semua. Beli bensin, dia beli air mineral dulu, dua botol baru dibuang airnya terus beli bensin full. Itu lah pengakuan dia tuangkan ke tubuh korban," katanya.

Sebelumnya, dalam kasus ini korban MR diketahui ditemukan pertama kali oleh saksi bernama Dudi, yang mengawal truk yang ingin melintas di tanjakan Kawasan Bukit Kemiri, Tompo Ladang, Desa Padelo, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros pada Jumat (11/6/2021) pukul 04.30 Wita.

Awalnya, Dudi mengira bahwa asap tersebut disebabkan karena ada orang yang telah membakar sampah. Namun, setelah kembali melintas di area Tompo Ladang, Dudi pun memutuskan untuk berhenti pukul 05.30 Wita.

Jumlah pelaku yang berhasil ditangkap diketahui delapan orang. Mereka adalah Amin alias MA (19) sebagai otak pembunuhan, DAS (19), FS (16), AP (19), TH (22), AI (17), MAN (16), dan H (23) seorang wanita. Sedangkan satu pelaku D berstatus buron dan masih dalam pengejaran.

Kontributor : Muhammad Aidil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini