4. Mengucap Kalimat Seperti Syahadat
Dalam draft permohonan Sulaiman ke pemerintah yang beredar luas itu juga terlampir cara pengakuannya. Kelihatannya sama seperti mengucap syahadat bagi umat muslim. Setiap orang yang hendak bergabung ke Tilaco mengikuti iman Tilaco saat mengucapkan "iman tilaco-tilaco-tilaco untuk semua makhluk yang nyata dan ghaib di alam semesta ini".
Dengan menggunakan hak asasi pribadi saya sebagai manusia yang bernama (sebutkan nama), saya bersedia menjadi pengikut aliran kepercayaan terhadap kesempurnaan Tuhan yang maha esa Tilaco. Selanjutnya diterima sebagai pengikut iman tilaco.
5. Penghubung Tuhan yang Maha Esa dan Manusia
Baca Juga:Festival Gema Ramadhan Maros Langgar Prokes, Polisi Panggil Penyelenggara
Iman Tilaco ini adalah manusia yang menyambungkan langsung pada aliran kepercayaan terhadap kesempurnaan Tuhan yang maha esa Tilaco dan manusia lainnya yang bergabung sebagai pengikut aliran kepercayaan terhadap kesempurnaan Tuhan yang masa esa.
Iman Tilaco mengajarkan pengikutnya tentang implementasi dalam semua aspek kehidupan manusia tentang kesempurnaan Tuhan yang maha esa berdasarkan toleransi hak asasi pribadi.
6. Tarekat
Sejak kecil, Sulaiman menganut kepercayaan islam. Dulu ia sempat ikut tarekat khusus Khalwatia yang berlokasi di Leppakommai, Kabupaten Maros.
Pelajaran soal islam di Khalwatia menurutnya berbeda dengan syariat islam pada umumnya. Alirannya lebih ke tarekat, hakikat, dan mahrifat.
Baca Juga:Nahdlatul Ulum Maros Jadi Percontohan Program Kemandirian Pesantren
Sulaiman bahkan diajar bagaimana berkomunikasi langsung dengan Allah. Namun menurutnya, selama hidup 37 tahun, ia merasa mendapat penolakan dari diri sendiri selama mempatenkan ajaran yang didapatnya di Khalwatia.