Jeritan Ibu-Ibu Korban Banjir Minta Cangkul dan Sekop ke Jusuf Kalla

Kondisi di lokasi banjir bandang Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, masih memprihatinkan

Muhammad Yunus
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:00 WIB
Jeritan Ibu-Ibu Korban Banjir Minta Cangkul dan Sekop ke Jusuf Kalla
Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla, turun langsung meninjau lokasi banjir bandang dan posko pengungsian di Kecamatan Tukka, Kamis (18/12/2025) [SuaraSulsel.id/PMI]
Baca 10 detik
  • Banjir bandang di Tapanuli Tengah menyisakan rumah warga tertutup lumpur dan jalanan tergenang, menyulitkan pemulihan.
  • Korban banjir sangat membutuhkan alat kerja seperti cangkul dan sekop untuk membersihkan rumah dan sawah terdampak.
  • Ketua Umum PMI Pusat meninjau lokasi pada Kamis (18/12/2025) dan menetapkan tiga tahap penanganan pascabencana.

SuaraSulsel.id - Kondisi di lokasi banjir bandang Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, masih memprihatinkan.

Sejumlah rumah warga di Kecamatan Tukka hingga kini masih diselimuti lumpur tebal, sementara beberapa ruas jalan utama terlihat tergenang air dan sulit dilalui.

Di tengah upaya pemulihan, kebutuhan sederhana justru menjadi harapan utama warga.

Sejumlah ibu-ibu korban banjir mengaku membutuhkan bantuan alat kerja seperti cangkul dan sekop untuk membersihkan rumah mereka yang tertimbun lumpur.

Baca Juga:Jusuf Kalla Ungkap 'Musuh' Sebenarnya Pasca Banjir Sumatera dan Aceh

Dengan alat tersebut, warga berharap dapat segera kembali menempati rumah dan melanjutkan aktivitas sehari-hari.

Tak hanya rumah, sektor pertanian juga terdampak parah.

Sejumlah warga yang berprofesi sebagai petani mengungkapkan padi yang siap panen habis diterjang banjir bandang.

Kondisi ini membuat mereka kehilangan sumber penghasilan dan menambah beban ekonomi keluarga.

Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla, turun langsung meninjau lokasi banjir bandang dan posko pengungsian di Kecamatan Tukka, Kamis (18/12/2025).

Baca Juga:Jejak Fakta Fakultas Ekonomi Unhas: Alumni Pertama Orang Toraja

Dalam kunjungannya, JK melihat langsung kondisi pemukiman warga yang belum sepenuhnya pulih.

Di hadapan relawan dan warga, JK menegaskan bahwa penanganan pascabencana dilakukan melalui tiga tahap utama.

Tahap pertama adalah tanggap darurat, ketika para korban masih berada di pengungsian dan kebutuhan dasar menjadi prioritas utama.

Tahap berikutnya adalah rehabilitasi, yakni pembersihan rumah serta lingkungan warga yang terdampak.

“Setelah itu masuk tahap rekonstruksi, bagaimana mengembalikan kehidupan masyarakat seperti semula, termasuk sawah dan kebun,” ujar JK.

PMI bersama pemerintah daerah dan pemerintah pusat terus menyalurkan bantuan logistik, sekaligus mengerahkan relawan dan tenaga medis secara bergilir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini