Jusuf Kalla Ungkap 'Musuh' Sebenarnya Pasca Banjir Sumatera dan Aceh

Palang Merah Indonesia akan memfokuskan operasi pembersihan wilayah terdampak banjir mulai Januari

Muhammad Yunus
Rabu, 17 Desember 2025 | 16:47 WIB
Jusuf Kalla Ungkap 'Musuh' Sebenarnya Pasca Banjir Sumatera dan Aceh
Jusuf Kalla usai melantik Imam Utomo sebagai Ketua PMI Jawa Timur Masa Bhakti 2025-2030 di Halaman Benteng Van Den Bosch, Ngawi, Jawa Timur, Rabu (17/12/2025) [Suara.com/PMI]
Baca 10 detik
  • PMI akan memfokuskan operasi pembersihan wilayah terdampak banjir mulai Januari mendatang demi pemulihan aktivitas.
  • Pernyataan ini disampaikan Jusuf Kalla setelah pelantikan Ketua PMI Jawa Timur di Ngawi, Jawa Timur.
  • Tantangan utama pascabencana adalah pembersihan material sisa banjir yang menghambat warga kembali ke rumah.

SuaraSulsel.id - Palang Merah Indonesia (PMI) akan memfokuskan operasi pembersihan wilayah terdampak banjir mulai Januari mendatang.

Langkah ini dinilai penting agar para pengungsi dapat segera kembali ke rumah masing-masing dan aktivitas ekonomi masyarakat kembali berjalan.

Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla usai melantik Imam Utomo sebagai Ketua PMI Jawa Timur Masa Bhakti 2025-2030 di Halaman Benteng Van Den Bosch, Ngawi, Jawa Timur, Rabu (17/12/2025).

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, mengatakan bahwa relawan PMI telah bekerja sejak awal bencana, mulai dari operasi penyelamatan hingga penyaluran bantuan logistik berupa makanan, pakaian, obat-obatan, dan layanan air bersih.

Baca Juga:JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!

“Relawan PMI sudah bekerja sejak awal, baik penyelamatan maupun memberikan logistik, makanan, pakaian, obat-obatan, dan sekarang operasi besar air bersih,” ujar Jusuf Kalla.

Menurutnya, saat ini kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian sudah tercukupi.

Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah proses pembersihan material sisa banjir yang menghambat akses warga ke rumah mereka.

“Masalah intinya sekarang ini pembersihan. Makanan sudah oke, pakaian sudah oke, tapi rumah-rumah masih tertutup material,” katanya.

Jusuf Kalla menjelaskan bahwa kerusakan akibat banjir tidak selalu disebabkan oleh genangan air, melainkan oleh material kayu besar yang terbawa arus sungai dan menghantam bangunan serta infrastruktur.

Baca Juga:105 SPPG di Aceh Jadi Dapur Umum, 562.676 Porsi Disalurkan ke Korban Banjir

“Bukan banjirnya yang menyebabkan kerusakan besar, tetapi kayu-kayu besar yang mengalir, menghantam jembatan, rumah, bahkan masjid,” ujarnya.

Ia memperkirakan proses pembersihan dapat memakan waktu hingga tiga bulan sebelum warga benar-benar dapat kembali ke rumah dan memulai kembali kehidupan normal.

PMI, lanjut Jusuf Kalla, akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan berbagai pihak untuk memastikan proses pembersihan dan pemulihan berjalan aman.

Kondisi Listrik

PT PLN (Persero) berhasil menghubungkan kembali sistem kelistrikan Aceh dengan backbone sistem kelistrikan Sumatera setelah memulihkan jaringan transmisi bertegangan 150 kilovolt (kV) Pangkalan Brandan–Langsa.

“Tersambungnya kembali transmisi Pangkalan Brandan–Langsa adalah titik penting dalam pemulihan kelistrikan Aceh. Jalur ini menjadi backbone interkoneksi Sumatera–Aceh, sehingga pemulihannya membuka jalan bagi tahapan lanjutan pemulihan sistem secara menyeluruh,” ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan resminya, Rabu (17/12).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini