7 Fakta Pelaku Ancaman Bom di Pesawat Lion Air JT-308

Pelaku sempat transit di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar

Muhammad Yunus
Selasa, 05 Agustus 2025 | 08:38 WIB
7 Fakta Pelaku Ancaman Bom di Pesawat Lion Air JT-308
Penumpang pesawat Lion Air berinisial H (50) di Mapolresta Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (4/8/2025) [Suara.com/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Insiden menggemparkan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Ketika seorang penumpang Lion Air dengan inisial H (42) mengancam membawa bom di dalam pesawat Lion Air JT-308 rute Jakarta–Kualanamu.

Aksi tersebut langsung memicu kepanikan dan penanganan serius oleh otoritas bandara serta aparat kepolisian.

Namun siapa sebenarnya pelaku di balik ancaman tersebut?

Berikut adalah fakta-fakta menarik tentang pelaku ancaman bom di pesawat Lion Air JT-308, berdasarkan keterangan resmi dari Kapolresta Bandara Soetta, Kombes Pol Ronald Sipayung.

Baca Juga:Porter di Bandara Makassar Bobol Koper Penumpang Lion Air, Emas dan Jam Tangan Raib

1. Pernah Diamankan Polisi di Merauke karena Tak Bayar Hotel

Sebelum mengancam membawa bom di pesawat Lion Air, H ternyata sudah pernah berurusan dengan pihak kepolisian.

Ia sempat diamankan oleh Kepolisian Merauke karena dilaporkan tidak membayar biaya menginap di salah satu hotel di wilayah tersebut.

Insiden ini menunjukkan bahwa pelaku sudah menunjukkan perilaku mencurigakan dan tidak stabil sebelum sampai di Bandara Soekarno-Hatta.

2. Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan

Baca Juga:Penerbangan Rute Makassar - Banjarmasin Resmi Beroperasi

Salah satu fakta penting yang diungkapkan polisi adalah bahwa pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, H pernah menjalani perawatan selama satu bulan penuh di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, Jakarta.

Informasi ini menjadi bagian penting dalam penyelidikan motif dan kondisi psikologis pelaku saat insiden ancaman terjadi.

3. Menjalani Perjalanan Udara Ekstrem: Merauke hingga Medan

Menurut pengakuannya kepada penyidik, H menempuh perjalanan panjang dan melelahkan sebelum akhirnya tiba di Bandara Soekarno-Hatta.

Ia terbang dari Merauke ke Makassar, lalu ke Jakarta, dan tujuan akhirnya adalah Kualanamu, Medan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini