Investasi Bergairah, Realisasi di Sulsel Naik Rp1,4 Triliun

Sulawesi Selatan mampu menjaga tren positif ekosistem investasi. Pada triwulan I tahun 2025, meningkat sebesar Rp1,4 triliun.

Muhammad Yunus
Jum'at, 09 Mei 2025 | 12:52 WIB
Investasi Bergairah, Realisasi di Sulsel Naik Rp1,4 Triliun
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu Sulawesi Selatan Asrul Sani [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]

Berdasarkan sektor, yang terbesar adalah sektor pertambangan sebesar Rp991 miliar atau 25 persen.

Kemudian sektor industri makanan sebesar Rp701 miliar atau 18 persen.

Sektor perdagangan dan reparasi sebesar Rp534 miliar atau 14 persen.

Sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi sebesar Rp438 miliar atau 11 persen.

Baca Juga:May Day di Sulsel Damai: Pemerintah Buka Dialog Dengan Buruh

Lalu, sektor industri logam sebesar Rp310 miliar atau 8 persen. Terakhir, sektor usaha lainnya sebesar Rp927 miliar atau 24 persen.

"Berdasarkan sektor utama, sektor primer, yaitu yang langsung diambil dari alam seperti rumput laut dan ikan, sebesar Rp1 triliun atau 25 persen. Sektor sekunder, seperti industri pengolahan makanan dan nikel, sebesar Rp1 triliun lebih atau 26 persen," terang Asrul.

Selanjutnya, investasi berdasarkan negara investor masih didominasi oleh Kanada, khususnya di wilayah Timur sebesar Rp435 miliar.

Kedua dari Australia sebesar Rp329 miliar, ketiga dari Tiongkok sebesar Rp300 miliar.

Keempat dari Malaysia sebesar Rp232 miliar, dan kelima dari Hongkong sebesar Rp108 miliar.

Baca Juga:Sulsel Gaspol Koperasi Merah Putih, Dukung Ekonomi Desa dan Indonesia Emas 2045

Asrul menjelaskan dalam lima tahun terakhir investasi asing di Sulsel masih stagnan.

Rata-rata hanya pengembangan infrastruktur dari industri atau penanaman modal yang sudah ada sebelumnya.

Selama ini yang masih masif dan terus berkembang adalah usaha menengah dari pengusaha dalam negeri.

Namun, ia menyebut ada Kawasan Industri Huali di Luwu Timur yang segera buka.

Di sana merupakan kawasan yang bakal mendirikan banyak tenant, dan didalamnya juga ada smelter.

"Kawasan Industri Bantaeng juga kita berharap bisa berjalan karena ini menjadi proyek strategis nasional. Kalau kawasan industri kan dia mengelola kawasannya, nanti ada tenant-tenant masuk, seperti Kima banyak investor di dalam," urainya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini