Karyawan Kena PHK, Dunkin' Donuts Bangkrut?

Menerima laporan ratusan karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja

Muhammad Yunus
Selasa, 06 Mei 2025 | 15:09 WIB
Karyawan Kena PHK, Dunkin' Donuts Bangkrut?
Gerai Dunkin Donuts di Kota Makassar, Sulawesi Selatan tutup [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

Namun, jika PHK tetap dilakukan, Jayadi menegaskan bahwa pihaknya akan memanggil kedua belah pihak untuk dimediasi oleh tim mediator Disnaker guna mencari solusi yang adil.

Selain menangani kasus PHK, Disnaker Sulsel juga menyiapkan langkah-langkah antisipatif. Termasuk pendataan korban PHK dan pemetaan peluang kerja.

Disnaker pun berupaya mengatasi pengangguran lewat berbagai program. Termasuk rencana menggelar job fair bersama career center perguruan tinggi dan perusahaan dalam waktu dekat.

"Kami tunggu momentum yang tepat, terutama setelah kelulusan siswa SMA, SMK, dan mahasiswa. Kami ingin alumni yang tidak melanjutkan pendidikan bisa segera masuk pasar kerja," tambahnya.

Baca Juga:Kota MICE Makassar Terancam Mati Suri: Hotel Terpaksa PHK Imbas Pemangkasan Anggaran Pemerintah

Jayadi juga mengungkap bahwa beberapa kawasan industri di Indonesia Timur, seperti di wilayah Halmahera, tengah membuka banyak lowongan kerja.

Disnaker akan menjembatani proses rekrutmen agar pencari kerja Sulsel bisa terserap ke sana.

Angka Pengangguran Naik 238 Ribu Orang

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat jumlah pengangguran di provinsi ini mencapai 238.800 orang per Februari 2025.

Angka ini berasal dari total angkatan kerja sebanyak 4,82 juta orang di Sulawesi Selatan.

Baca Juga:Petugas BRI Link Gagalkan Peredaran Uang Palsu di Makassar

Kepala BPS Sulsel, Aryanto, mengatakan, jumlah tersebut meningkat 8.123 orang atau setara 3,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Februari 2024, yang mencatat 230.670 pengangguran.

"Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sulsel per Februari 2025 tercatat sebesar 4,96 persen, naik tipis 0,06 persen poin dari tahun sebelumnya," kata Aryanto dalam pernyataan resminya, Senin, 5 Mei 2025.

Dengan angka tersebut, artinya dari setiap 100 orang angkatan kerja, sekitar lima orang di antaranya tidak memiliki pekerjaan.

TPT laki-laki tercatat lebih tinggi dibanding perempuan. Yakni sebesar 5,40 persen, meningkat 0,30 persen poin.

Sementara TPT perempuan justru mengalami penurunan menjadi 4,26 persen, atau turun 0,32 persen poin dibanding Februari 2024.

Jika dilihat dari latar belakang pendidikan, pengangguran tertinggi berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yakni sebesar 8,52 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini