Karyawan Pabrik Mie Instant di Makassar Tewas Tergiling Mesin Bumbu

Kecelakaan bermula ketika kain lap terjatuh ke dalam mesin pencampur bumbu

Muhammad Yunus
Kamis, 23 Mei 2024 | 18:55 WIB
Karyawan Pabrik Mie Instant di Makassar Tewas Tergiling Mesin Bumbu
BP, warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam mesin pencampur bumbu di salah satu perusahaan mie instan, Kamis 23 Mei 2024 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Kejadian naas menimpa BP, seorang warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam mesin pencampur bumbu di salah satu perusahaan mie instan.

Tragedi ini terjadi pada Kamis, 22 Mei 2024, ketika BP sedang menjalankan tugasnya di perusahaan tersebut. BP tidak dapat diselamatkan setelah terjebak di dalam mesin mixer.

Kapolsek Tamalanrea, Kota Makassar, Kompol Muhammad Yusuf, menjelaskan bahwa BP bekerja di bagian mesin pencampur bumbu di sebuah perusahaan mie instan yang berlokasi di Jalan Ir Sutami, Parangloe, Makassar.

Insiden tersebut terjadi pada saat BP menjalankan tugasnya dari pukul 07.30 Wita hingga 14.30 Wita.

Baca Juga:Banyak Anak-anak Kota Makassar Jadi Pelaku Kekerasan, Kapolsek Ujung Tanah: Kami Minta Orang Tua Awasi Ketat

Menurut Yusuf, kecelakaan bermula ketika kain lap terjatuh ke dalam mesin pencampur bumbu.

BP berusaha mengambil kain tersebut tanpa mematikan mesin terlebih dahulu.

"Tapi mesinnya tidak dimatikan. Pas kainnya diambil, tangannya ikut terputar mesin," ungkap Yusuf pada Kamis, 23 Mei 2024.

Saat BP mencoba mengambil kain tersebut, tangannya tersangkut dan ikut terputar oleh mesin yang masih menyala.

Akibatnya, tubuh BP juga terseret ke dalam mesin pencampur bumbu. Tubuh BP mengalami patah tulang di sejumlah bagian, membuat situasi menjadi semakin tragis.

Baca Juga:Ahli Dewan Pers: Majelis Hakim PN Makassar Membuat Sejarah Memperkuat Posisi Pers

Dari foto-foto yang beredar di media sosial, terlihat bahwa hampir seluruh tubuh BP terjatuh ke dalam mesin pencampur bumbu. Hanya bagian kakinya saja yang tersisa di luar.

"Tubuh korban utuh. Korban dinyatakan meninggal dunia karena mengalami patah tulang di beberapa bagian," kata Yusuf.

Kejadian ini membuat pihak perusahaan dan rekan kerja BP terkejut dan berduka atas kehilangan tersebut.

Peristiwa tragis ini menyoroti pentingnya penerapan prosedur keselamatan kerja yang ketat di lingkungan industri, khususnya di sekitar mesin-mesin berbahaya.

Kelalaian dalam mengikuti prosedur keselamatan kerja bisa berakibat fatal, seperti yang dialami oleh BP.

Saat ini, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan dan untuk mengevaluasi kepatuhan perusahaan terhadap standar keselamatan kerja.

Hasil penyelidikan ini akan menjadi bahan evaluasi penting bagi perusahaan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi semua pihak, baik pekerja maupun pengusaha, tentang pentingnya keselamatan kerja.

Setiap langkah kecil untuk memastikan keselamatan bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah tragedi serupa di masa yang akan datang.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini