Spekulan Mengintai! Kenaikan Harga Emas Bisa Jadi Bumerang untuk Anda, Ini Kata Ahli

Menghindari euforia investasi emas yang dapat membuka ruang bagi spekulan

Muhammad Yunus
Rabu, 16 April 2025 | 16:09 WIB
Spekulan Mengintai! Kenaikan Harga Emas Bisa Jadi Bumerang untuk Anda, Ini Kata Ahli
Emas batang yang diproduksi PT Antam terus bergerak naik [SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Heru Sutadi mengimbau masyarakat.

Menghindari euforia investasi emas yang dapat membuka ruang bagi spekulan.

"Masyarakat harus berhati-hati dalam melakukan investasi emas, dengan euforia menyikapi kenaikan harga emas yang meroket beberapa pekan terakhir," kata Heru saat melakukan bincang-bincang media secara daring melalui podcast yang diikuti media di Makassar.

Dia mengatakan, pentingnya mewaspadai euforia investasi emas itu. Karena adanya kenaikan harga emas justru akan membuka ruang bagi para spekulan.

Baca Juga:Tambang Emas di Luwu, Gubernur Sulsel: Jangan Sampai Rakyat Hanya Jadi Korban

Kondisi itu dinilai berpotensi merugikan masyarakat yang tidak memahami pola-pola permainan para spekulan investasi.

"Bisa saja para spekulan tersebut memborong emas dengan harga tinggi seperti sekarang. Ketika harga naik lagi mereka akan menjual emasnya yang bisa menyebabkan harga emas turun,” kata Heru.

Sementara masyarakat yang membeli emas dalam jumlah tidak sebesar spekulan, lanjut dia, bisa saja panik. Karena turunnya harga dan akhirnya menjual rugi emas mereka.

"Sudah rugi karena harganya turun, ditambah potongan administrasi dari toko atau penjual emas, jadi dobel ruginya,” katanya.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka diperlukan edukasi dan literasi keuangan pada masyarakat.

Baca Juga:Mira Hayati Jadi Tahanan Kota, Perampok Toko Emas Ditangkap Polisi

BPKN sendiri, akan makin meningkatkan edukasi ke masyarakat agar tidak dirugikan dengan tren kondisi lapangan.

Berdasarkan data PT Antam diketahui, harga emas keluaran Logam Mulia Antam 24 Karat naik berturut-turut dalam 3 hari.

Pada Sabtu (12/4), harga emas menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah, naik Rp15.000 per gram ke level Rp1.904.000 per gram.

Sementara sebelumnya, Jumat (11/4), harga emas naik Rp43.000 per gram ke level Rp1.889.000 per gram dan Kamis (10/4)), harga emas naik Rp34.000 per gram ke level Rp1.846.000 per gram.

Dalam sepekan terakhir, pergerakan emas Antam terpantau naik berada pada harga Rp1.754.000-1.904.000 per gram.

Sedangkan dalam sebulan terakhir, pergerakan harga emas terpantau naik dan berada direntang Rp1.679.000-1.904.000 per gram.

Cicil Emas

Produk Cicil Emas dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menembus Rp7,37 triliun hingga akhir Maret 2025, melesat 168,64 persen secara tahunan berkat harga emas yang terus naik.

Peningkatan itu juga diimbangi oleh respons positif masyarakat untuk berinvestasi melalui instrumen Emas logam mulia.

“Masyarakat membeli emas sebagai salah satu pilihan investasi safe haven di tengah kondisi ekonomi yang menantang saat ini,” kata Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 16 April 2025.

Di sisi lain, lanjut Anton, nasabah bisa memiliki emas untuk kebutuhan dalam situasi harga saat ini dengan produk BSI Cicil Emas. Hal itu diyakini makin memudahkan kepemilikan emas logam mulia bagi masyarakat.

Mekanisme cicilan di BSI Cicil Emas dapat disesuaikan dengan nominal dan jangka waktu yang diinginkan. Sistem ini ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mempersiapkan kebutuhan di masa mendatang.

“Apalagi untuk kebutuhan krusial di kurun waktu 3-5 tahun mendatang, seperti kebutuhan biaya pendidikan anak, biaya pelunasan haji, biaya pernikahan dan kebutuhan lainnya,” ujar Anton.

Selain Cicil Emas, saat ini portofolio bisnis emas BSI melesat tajam. Pada periode yang sama, pembiayaan emas BSI secara total yaitu Cicil Emas dan Gadai Emas mencapai Rp14,33 triliun atau naik hampir 82 persen secara tahunan.

Untuk Gadai Emas sendiri nilainya mencapai Rp6,96 triliun atau bertumbuh 35,65 persen secara tahunan.

Pertumbuhan itu juga didukung oleh proyeksi harga emas yang dalam jangka menengah maupun panjang masih meningkat, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang masih menantang.

Secara jangka menengah harga emas diproyeksi naik hingga 3.200 dolar AS per troy ounce, bahkan bisa mencapai 4.500 dolar AS per troy ounce pada penghujung 2025.

Anton pun menyarankan masyarakat yang memiliki kebutuhan dalam waktu dekat untuk menggadaikan emas, alih-alih menjualnya. Setidaknya, emas yang digadaikan bisa dilunasi dan dimiliki kembali oleh nasabah.

BSI pun terus memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat dari berbagai kalangan dan generasi untuk memulai berinvestasi aman dan menguntungkan melalui instrumen emas.

Saat ini, BSI memiliki lebih dari 100.000 BSI Agen di seluruh penjuru Indonesia yang siap mengedukasi investasi emas kepada masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini