Tambang Emas di Luwu, Gubernur Sulsel: Jangan Sampai Rakyat Hanya Jadi Korban

Proyek tambang emas berskala besar di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, kembali memantik kekhawatiran

Muhammad Yunus
Senin, 14 April 2025 | 12:59 WIB
Tambang Emas di Luwu, Gubernur Sulsel: Jangan Sampai Rakyat Hanya Jadi Korban
Ilustrasi: Lokasi Tambang Emas Tujuh Bukit di Indonesia

SuaraSulsel.id - Proyek tambang emas berskala besar di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, kembali memantik kekhawatiran.

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, angkat suara dengan nada tegas.

Ia menyatakan akan menyurati Presiden RI untuk meminta evaluasi menyeluruh terhadap izin dan metode pengelolaan tambang yang melibatkan PT Masmindo Dwi Area dan raksasa tambang asal Amerika, Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.

"Ini bukan sekadar soal investasi dan tambang. Ini soal masa depan lingkungan kita, soal kesejahteraan rakyat Luwu. Jangan sampai kita ulang cerita lama seperti di Timika," tegas Andi Sudirman saat diwawancarai media, Senin (14/4/2025).

Baca Juga:Borong Dagangan Warga, Gubernur Sulsel Sentuh Hati Pedagang Kecil di Pemandian Air Panas Pincara

Rencana kerjasama dua korporasi besar itu diketahui akan menggarap tambang emas dengan metode Open Pit atau tambang terbuka.

Teknik yang dinilai sangat berisiko terhadap ekosistem dan kontur tanah.

Gubernur pun menyebutkan kekhawatiran utama, metode ini akan menciptakan "kubangan raksasa" seperti yang terjadi di tambang Freeport, Papua.

Kekayaan Alam Belum Tentu untuk Warga Lokal

Bagi Andi Sudirman, masalahnya bukan hanya soal dampak ekologis. Ia menyoroti pola pengelolaan sumber daya alam yang kerap membuat masyarakat lokal hanya jadi penonton, bahkan korban.

Baca Juga:Mira Hayati Jadi Tahanan Kota, Perampok Toko Emas Ditangkap Polisi

"Kita semua bisa melihat, bagaimana Freeport selama puluhan tahun beroperasi. Alam rusak, masyarakat adat tersingkir, dan kesejahteraan belum merata. Luwu jangan dijadikan uji coba kedua. Jangan sampai perusahaan luar yang untung besar, sementara warga lokal hanya menanggung banjir, kerusakan, dan kesenjangan ekonomi," katanya dengan nada serius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini