Kabupaten Enrekang Didorong Jadi Sentral Sapi Perah di Sulawesi Selatan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sedang menggalakkan program Inseminasi Buatan

Muhammad Yunus
Senin, 19 Februari 2024 | 18:24 WIB
Kabupaten Enrekang Didorong Jadi Sentral Sapi Perah di Sulawesi Selatan
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar, melihat sapi perah di Desa Cendana, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang, Senin, 19 Februari 2024 [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]

SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sedang menggalakkan program Inseminasi Buatan (IB) untuk meningkatkan produksi sapi, dan hewan ternak lainnya.

Khusus di Enrekang, Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menargetkan daerah ini bisa menjadi sentral sapi perah, dengan meningkatkan produksinya melalui IB.

“Sapi perah menghasilkan susu sebagai bahan baku pembuatan dangke, makanan khas Kabupaten Enrekang. Dan sekarang ini, café, rumah makan di Makassar, juga sudah mencari susu fermentasi yang bisa diolah menjadi bahan makanan macam-macam,” kata Pj Gubernur Bahtiar, usai menyaksikan proses Inseminasi Buatan (IB), di Desa Cendana, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang, Senin, 19 Februari 2024.

Bahtiar mengajak seluruh masyarakat yang memiliki ternak sapi, kerbau, kuda dan lainnya, untuk bersama-sama melipatgandakan jumlah ternak mereka.

Baca Juga:Jokowi Akan Berkunjung ke Sulawesi Selatan, Ini Agendanya

Ia menekankan, sudah menjadi tugas pemerintah mempermudah akses pinjaman modal agar para peternak bisa mengembangkan peternakannya.

"Ini sudah ada peternaknya, nah tugas kita bagaimana membantu akses permodalan. Alhamdulillah, kami sudah berupaya mencarikan solusi alternatif, cari modal melalui KUR. Tahun ini ada Rp30 triliun untuk seluruh masyarakat Sulsel," tuturnya.

Ia mengungkapkan, dalam waktu dekat ini, akan ada upaya konkrit untuk melipatgandakan jumlah ternak di Enrekang, dan memberikan dukungan permodalan untuk masyarakata.

“Supaya ini berkembang, kita mau Enrekang ini jadi sentral sapi perah. Tapi itu harus dengan jumlah 1.000 atau 10.000 ekor, baru bisa kita menjelaskan kepada publik," pungkasnya.

Baca Juga:Bahtiar Baharuddin Ingin Kembalikan Kejayaan Kota Parepare Sebagai Pusat Niaga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini