Alasannya, masyarakat masih merasa nyaman isolasi mandiri di rumah. Mereka takut jauh dari keluarga. Khawatir sendiri. Padahal isolasi di fasilitas pemerintah bertujuan memutus penularan dan merawat warga yang terpapar Covid-19 cepat sembuh.
"Di atas kapal kami tidak hanya memberikan pelayanan medis. Tapi ada juga layanan untuk pasien yang ingin curhat. Mendengar semua perasaan kecewa, kesedihan, dan unek-unek pasien isolasi mandiri. 24 jam," kata Udin.
Untuk membantu merawat pasien isolasi di KM Umsini, Pemkot Makassar bersama Ikatan Dokter Indonesia menugaskan 9 dokter dan 17 Perawat. Bekerja secara bergantian.
Dokter Udin belum tahu kapan pandemi Covid-19 berakhir. Namun, agar pandemi Covid-19 bisa segera berakhir, Udin meminta semua masyarakat bekerja sama. Begitupula pemerintah harus terus memperbaiki segala kekurangan dalam penanganan Covid-19.
Baca Juga:Teman Bus Siap Layani Makassar
Terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan. Hingga tingkat lingkungan rumah tangga, RT, RW, dan kelurahan.
Alamsyah, salah satu mantan pasien isolasi apung KM Umsini mengaku terpanggil untuk masuk fasilitas isolasi tersebut.
Setelah diberikan pemahaman, bahwa isolasi mandiri adalah bentuk tanggung jawab warga. Untuk menjaga keselamatan warga lain.
"Tidak menularkan virus kepada warga yang sehat. Tujuannya semata-mata untuk masyarakat agar sehat," kata Alamsyah.
Sebelumnya, Alamsyah menjalani isolasi mandiri di rumah 9 hari. Tanpa gejala. Setelah KM Umsini dibuka, dia berinisiatif pindah. Agar lebih aman untuk keluarga dan warga sekitar rumahnya.
Baca Juga:Pemkot Medan Matangkan Rencana Warga Isolasi Covid-19 di Kapal Pelni
4 hari menjalani isolasi mandiri di KM Umsini, Alamsyah mengaku mendapatkan pelayanan memuaskan. Makan tiga kali sehari dikontrol ahli gizi. Fasilitas tempat tidur dan air bersih tersedia.