Danny Pomanto mengaku sangat bahagia, karena program isolasi apung terbukti berhasil dan bermanfaat.
"Baru 5 sampai 6 hari di atas kapal. Pasien sudah ada yang negatif. Bisa turun dan kembali ke rumah bersama keluarga," ungkapnya.
Danny Pomanto berharap kepada pasien isolasi yang sembuh. Menjadi pendonor plasma konvalesen bagi pasien yang bergejala berat. Juga menjadi motivator bagi warga lain.
![Pejabat Kementerian Perhubungan RI meninjau ruang isolasi di KM Umsini [SuaraSulsel.id / Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/23/37524-km-umsini.jpg)
Banyak Tantangan
Baca Juga:Teman Bus Siap Layani Makassar
Anggota Tim Dokter KM Umsini dr Udin Shaputra Malik mengatakan, untuk meyakinkan masyarakat melakukan isolasi di atas kapal tidak mudah. Banyak sekali tantangan. Karena sudah ada stigma dan narasi yang berkembang di masyarakat, kapal PELNI tidak laik jadi tempat isolasi.
Hari pertama beroperasi, ada pasien mengeluh kondisi kamarnya becek. Pasien juga takut melihat kecoak. Keluhannya viral di media sosial karena dibuatkan video.
Selain kondisi kapal, ada kekhawatiran terjadi penularan sesama pasien. Begitupula sebaliknya, penularan ke kru kapal dan tenaga kesehatan. Karena ruangan kapal yang tertutup.
"Namun dengan tindakan preventif yang sudah dilakukan, Alhamdulillah sampai hari ini program isolasi apung terbukti efektif. Sudah banyak pasien yang sembuh dan bisa pulang. Bahkan daerah lain sudah replikasi program ini," ungkap Udin.
Sejak hari pertama KM Umsini dibuka untuk isolasi mandiri, Senin 3 Agustus 2021 hingga Sabtu 21 Agustus 2021, kata Udin, tercatat sekitar 160 orang pasien sudah dirawat. Lebih 100 orang sudah sembuh dan dibolehkan pulang.
Baca Juga:Pemkot Medan Matangkan Rencana Warga Isolasi Covid-19 di Kapal Pelni
Udin berharap semua masyarakat ikut berpartisipasi. Mensukseskan program isolasi apung. Karena tidak hanya di atas kapal, beberapa fasilitas isolasi di darat pun masih sepi peminat.