SuaraSulsel.id - Calon Wali Kota Makassar terpilih, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto mulai membahas sejumlah program penting untuk pembenahan Makassar. Ada tiga program percepatan yang disusun.
Pertama, penanganan bencana terkhusus bencana non alam yang saat ini melanda yakni Covid-19. Kedua tata ulang pemerintahan. Terakhir, mengembalikan konsep Smart City.
Danny mengatakan, penanganan Covid-19 menjadi fokusnya. Ia ingin memastikan agar masyakarat Makassar terbebas dari pandemi ini.
Bahkan, dirinya merancang satu skenario untuk mengintervensi penularan virus.
Baca Juga:Kabar Kepindahan Asnawi Mangkualam Simpang Siur, Agen Enggan Berkomentar
"Saya ingin memastikan bahwa pelayanan masyakarat di Kota Makassar berjalan dengan baik, transparan, dan akuntabel," kata Danny.
Sementara untuk menata ulang pemerintahan, Danny telah menyiapkan tim transisi yang dipimpin Mantan Penjabat Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf.
Ia menilai sosok Yusran punya kapasitas untuk memberikan satu penilaian terhadap sistem pelayanan di Pemkot Makassar.
Selain Yusran, juga ada nama Alimuddin Ilmar yang merupakan Pakar Hukum Tata Negara yang akan mendampingi Yusran. Keduanya akan menjadi stakeholder di dalam tim transisi.
"Saya melihat beliau mumpuni dan punya kapasitas. Track record-nya juga beliau bagus," sambung Wali Kota Makassar 2014-2019.
Baca Juga:Sah! Danny Pomanto - Fatmawati Rusdi Pemenang Pilkada Makassar
Terakhir untuk Smart City, Danny menegaskan dirinya akan mengembalikan konsep tersebut. Ia menilai program tersebut merupakan program solutif untuk mengurai permasalahan di Kota Makassar.
"Sombere' adalah kearifan kota Makassar yang berarti hospitality, keramahan yang menjadi karakter Makassar," katanya.
Konsep ini bahkan telah diakui oleh publik. Baik secara nasional maupun internasional. Hal itu terbukti dalam Smart City Index tahun 2019 yang dikeluarkan The IMD World Competitiveness Center Smart Ciy Observstory, Kota Makassar berada di peringkat 80. Sementara Jakarta diposisi 81 dari 102 negara.