SuaraSulsel.id - Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng yang juga tokoh asal Sulawesi Selatan berharap, warga Makassar yang akan menyalurkan hak pilihnya di pemilihan wali kota (Pilwalkot) Makassar, 9 Desember 2020, memperhatikan sejumlah kriteria penting pada calon pemimpin pilihannya.
Hal ini demi terciptanya kemajuan Kota Makassar dan warganya makin sejahtera.
Menurut Tanri, ada beberapa kriteria penting yang perlu diperhatikan warga Makassar, yaitu memiliki rekam jejak kepemimpinan yang bisa diukur. Baik sebagai pengusaha, politisi, atau birokrat.
Berkarakter intelektual yang cerdas, kreatif, dan adaptif. Memiliki talenta dan keinginan besar memajukan Kota Makassar, serta memiliki integritas.
Baca Juga:Sempat Menolak, Nurdin Abdullah Akhirnya Diperiksa Bawaslu Secara Virtual
Misalnya dipercaya masyarakat karena kejujurannya, berakhlak tinggi, dan pribadinya tidak tercela.
"Pemimpin yang memiliki 'intelectual capacity, haruslah berpendidikan, cerdas, kreatif, dan bisa beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi. Seperti perubahan ke era digitalisasi, revolusi teknologi informasi, semua kriterianya dapat diukur," ujar Tanri dalam keterangannya, Kamis (3/12/2020).
Jika seorang Wali Kota Makassar memiliki integritas yang baik, maka para pengusaha dari luar Makassar akan berbondong-bondong datang berinvestasi di Makassar. Sebagai basis kota terbesar di kawasan timur Indonesia.
Kota Makassar, di mata sosok ekonom kelahiran Selayar yang memiliki segudang pengalaman memimpin perusahaan multi nasional ini, sangat strategis.
Karena berada di antara kawasan timur dan kawasan barat Indonesia, yang dikenal sejak zaman VOC di Abad ke-17, sebagai pelabuhan andalan yang dilintasi para pedagang kopra dan rempah-rempah. Dari Maluku ke semenanjung Melayu.
Baca Juga:Cegah Penularan Covid-19, KPU Siapkan Bilik Khusus di TPS
Tanri juga menegaskan, posisi Makassar sangat strategis sebagai pusat perdagangan yang dapat meningkatkan pendapatan daerah dan warganya.
Pusat pendidikan bagi warga dari daerah-daerah di kawasan timur, serta hub pengembangan pariwisata di kawasan timur Indonesia. Jika pariwisata Makassar maju maka warganya juga akan maju.
"Makassar dari dulu sudah dikenal sebagai kota pendidikan untuk orang-orang dari timur, seperti Ambon dan Manado, Makassar tempat mendidik para pemimpin di dunia usaha, pemerintahan, dan politik, sampai mereka ke Jakarta," tambah tokoh yang pernah dijuluki Manajer 1 Miliar di era 1990-an ini.
Terakhir, Tanri menilai perkembangan Kota Makassar dari pengamatannya, sudah makin maju dalam berbagai sektor dan jumlah penduduk miskinnya makin berkurang.
"Perkembangan Makassar cukup bagus, maju secara fisik, saya mengikuti perkembangannya. Kontinuitas dan sustainabilitasnya harus makin baik," pungkas Tanri.