Tak Gentar Lawan 'Sembilan Naga', Ini Daftar Usaha Jusuf Kalla

Perseteruan JK dengan PT GMTD yang sebagian besar sahamnya dimiliki Lippo Group. Terkait sengketa lahan di kawasan Tanjung Bunga, Makassar.

Muhammad Yunus
Selasa, 23 Desember 2025 | 12:45 WIB
Tak Gentar Lawan 'Sembilan Naga', Ini Daftar Usaha Jusuf Kalla
Jusuf Kalla memberikan Kuliah Umum di Auditorium Benny Subianto, Universitas Paramadina, Sabtu (24/05/2025) [Suara.com/Tim Media JK]
Baca 10 detik
  • Jusuf Kalla menghadapi sengketa lahan dengan PT GMTD, yang memicu perhatian publik terhadap kekuatan bisnisnya
  • Kalla Group, didirikan 1952 di Sulsel, tumbuh menjadi konglomerasi besar di Indonesia Timur dengan delapan bidang usaha utama
  • Bisnis Kalla Group mencakup energi terbarukan (PLTA), infrastruktur, otomotif (pionir Toyota di timur), properti, ritel, dan keuangan

Perjalanan bisnis keluarga Kalla jelas tak selalu mulus. Ada masa jatuh bangun, krisis, dan tekanan politik maupun ekonomi.

Namun, justru dari proses panjang itulah fondasi bisnis JK terbentuk mandiri dan relatif independen.

Tak heran jika dalam berbagai dinamika termasuk konflik dengan kelompok bisnis besar, Jusuf Kalla dikenal tak mudah gentar.

Ternyata berikut sederet bisnis mentereng Jusuf Kalla:

Baca Juga:Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur

1. Energi

Salah satu sektor yang kini menjadi andalan Kalla Group adalah energi, khususnya energi baru dan terbarukan (EBT).

Melalui anak usaha PT Poso Energy dan PT Malea Energy, Kalla Group aktif mengembangkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Sulawesi dan Sumatera.

Total kapasitas proyek PLTA yang dikembangkan mencapai 1.230 megawatt. Beberapa proyek besar di antaranya PLTA Poso 3 dan Poso 4, PLTA Tumbuan Mamuju Atas dan Bawah, serta PLTA Kerinci Merangin.

PLTA Poso sendiri telah menyumbang sekitar 10,69 persen bauran energi baru terbarukan ke sistem kelistrikan Sulawesi Selatan.

Baca Juga:Kunjungi Lokasi Bencana di Bener Meriah Aceh, Jusuf Kalla Janji Kirim Bantuan

Sementara itu, PLTA Malea yang beroperasi sejak 2021 dengan kapasitas 90 MW turut mendorong bauran EBT di Pulau Sulawesi hingga mencapai 38,8 persen.

Langkah ini sejalan dengan target nasional bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.

2. Infrastruktur dan Manufaktur

Selain energi, Kalla Group juga lama dikenal sebagai pemain penting di sektor infrastruktur dan manufaktur.

Melalui PT Bukaka Teknik Utama, grup ini membangun berbagai proyek strategis seperti jembatan, tower, hingga peralatan bandara.

Produk unggulan Bukaka adalah garbarata. Bahkan, sekitar 50 persen garbarata yang digunakan di Bandara Changi Singapura merupakan buatan Bukaka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini