- BPBD meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi
- Masyarakat diminta tetap waspada dan menghindari aktivitas di sekitar sungai
- Banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Mamuju itu disebabkan tingginya curah hujan
SuaraSulsel.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat telah menyiagakan tim reaksi cepat (TRC) menyusul banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Mamuju, pada Minggu (26/10) malam, di sejumlah kawasan di daerah itu.
"Kami telah menyiagakan personel untuk mengantisipasi dampak banjir yang terjadi di beberapa titik di Kabupaten Mamuju, pada Minggu malam hingga Senin dini hari," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Harian BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah, di Mamuju, Senin (27/10).
Langkah itu kata Yasir Fattah merupakan tindak lanjut dari instruksi Gubernur Sulbar agar seluruh jajaran BPBD meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.
"Kami memastikan kesiapan personel dan perahu karet, pelampung, dan perlengkapan evakuasi dalam kondisi siap pakai. Sesuai arahan Pak Gubernur, seluruh tim diminta untuk siaga menghadapi kondisi cuaca ekstrem di wilayah Sulbar, khususnya di Kota Mamuju," ujar Yasir Fattah.
Baca Juga:Sulsel Siaga Banjir dan Longsor, Ini Daftar Daerah Rawan!
Selain menyiapkan peralatan, BPBD Sulbar juga terus berkoordinasi dengan BPBD Mamuju, TNI/Polri dan pemerintah setempat untuk memantau situasi di lapangan dan membantu warga yang terdampak.
Yasir Fattah mengimbau masyarakat agar tetap waspada, menghindari aktivitas di sekitar sungai, serta segera melapor ke pihak berwenang apabila terjadi peningkatan debit air atau situasi darurat lainnya.
Sementara, Komandan Tim Rescue Basarnas Mamuju Agung Hutomo menyampaikan telah melakukan penanganan terhadap warga yang sempat terjebak banjir.
"Kami telah mengevakuasi warga terjebak banjir, yakni seorang warga lanjut usia, dua perempuan dan dua orang anak di Desa Sandoang Kecamatan Kalukku saat banjir melanda kawasan itu pada Minggu malam hingga Senin dinihari," kata Agung Hutomo.
Warga terjebak banjir itu dievakuasi di masjid Desa Sandoang. Pada evakuasi warga terjebak banjir itu Basarnas Mamuju mengerahkan dua perahu karet dan 15 personel.
Baca Juga:Rp1 Triliun Lebih Biaya Bendungan Budong-budong: Apa Manfaatnya untuk Masyarakat Sulbar?
Banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Mamuju itu disebabkan tingginya curah hujan yang melanda kawasan itu sejak Minggu siang.
Banjir terparah terjadi di Dusun Salukaha, Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku serta sejumlah kawasan perumahan di dalam Kota Mamuju yang berada di bantaran sungai.
Sementara dari pantauan hingga Senin siang, sejumlah kawasan yang sebelumnya sempat tergenang, kini mulai surut.