- Stadion megah yang disebut-sebut akan menjadi ikon baru olahraga Sulawesi Selatan
- Desain fasad stadion mengambil filosofi dari budaya maritim Sulsel
- Simbol ketangguhan pelaut Makassar dituangkan dalam bentuk arsitektur modern
SuaraSulsel.id - Wajah baru Stadion Sudiang akhirnya mulai terlihat.
Stadion megah yang disebut-sebut akan menjadi ikon baru olahraga Sulawesi Selatan itu dirancang menyerupai Kapal Phinisi, simbol ketangguhan pelaut Makassar yang telah mendunia.
Kepala Satker Prasarana Strategis Sulsel Ditjen Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Iwan mengatakan desain fasad stadion mengambil filosofi dari budaya maritim Sulsel.
"Desainnya menggambarkan kapal Phinisi yang sedang berlayar di tengah ombak," ujarnya, Selasa, 14 Oktober 2025.
Baca Juga:Pemprov Sulsel Gelar 'Katinting Race' untuk Lestarikan Budaya
Iwan menjelaskan, elemen segitiga kecil di bagian luar stadion menggambarkan layar Phinisi yang sedang terkembang. Sementara lekukan-lekukan dinamis pada fasadnya melambangkan gelombang samudera.
Di sanalah simbol ketangguhan pelaut Makassar dituangkan dalam bentuk arsitektur modern.
"Layar itu simbol semangat, dan gelombang adalah tantangan. Dua-duanya menunjukkan keteguhan pelaut Makassar yang berani menghadapi badai," tutur Iwan.
Stadion Sudiang dirancang berstandar internasional. Tidak hanya dari sisi fasilitas lapangan, tetapi juga tata ruang penontonnya.
Di dalamnya akan disediakan area eksklusif yang disebut "kelas bisnis" dengan konsep menyerupai kafe dan restoran.
Baca Juga:Siapa Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Sulsel? Ini Kata Kejati
Area tersebut nantinya bisa dimanfaatkan juga sebagai family room karena aksesnya terbatas dan lebih privat.
Konsep ini diadopsi dari stadion-stadion modern dunia, di mana pengalaman menonton olahraga tidak hanya soal pertandingan, tapi juga tentang kenyamanan dan gaya hidup sehat keluarga.
Meski demikian, Iwan menegaskan bahwa pembangunan stadion ini tetap berpijak pada nilai-nilai lokal.
Filosofi Phinisi bukan hanya ornamen, melainkan agar setiap bagian pembangunan berakar pada identitas Sulawesi Selatan.
Pembangunan stadion ini merupakan kerja bersama antara Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Sulsel, dan Pemerintah Kota Makassar.
Saat ini, nota kesepahaman (Memorandum of Understanding atau MoU) antara ketiga pihak tersebut masih dalam tahap penjajakan.