- Sehari-hari Saripah bekerja sebagai ojek online. Sementara suaminya hanya buruh angkut kaca harian.
- Kelompok bertopeng melampiaskan amarah dengan membakar kendaraan yang terparkir
- Motor setiap hari digunakan untuk mencari uang menghidupi keluarganya
SuaraSulsel.id - Air mata Saripah tumpah. Ia tak bisa menahan tangis saat melihat motornya yang kini tinggal bangkai di halaman rumahnya.
Bagi perempuan 34 tahun itu, motor matic hitam itu bukan sekadar alat transportasi. Namun, penopang hidup untuk mencari nafkah sebagai pengemudi ojek online di Kota Makassar.
Pada Senin malam hingga dini hari, 22–23 September 2025, menjadi malam paling kelam dalam hidupnya.
Dua motor yang ia dan suaminya miliki habis dilalap api saat bentrokan antarwarga pecah di Jalan Layang dan Lorong 148, Kecamatan Tallo.
Baca Juga:Teror Busur Hantui Makassar: Dari Remaja Hingga Polisi Jadi Target, Apa yang Terjadi?
"Iya, motorku dan motornya suamiku dibakar. Saya tinggal di Lorong 148," ucap Saripah lirih, matanya basah.
Sehari-hari Saripah bekerja sebagai ojek online. Sementara suaminya, Ismail, hanya buruh angkut kaca harian.
Dua motor itu adalah tumpuan mereka. Ironisnya, salah satu motor yang dibakar masih dalam masa cicilan.
"Motor suamiku masih dicicil. Sekarang sudah tidak ada lagi. Saya tidak tahu bagaimana cari uang lagi," kata Saripah sambil terisak.
Ia menceritakan sebelum motornya dibakar, suasana di sekitar rumahnya sebenarnya sudah sempat kondusif.
Baca Juga:Tragis! Anak 7 Tahun Tewas Terjebak Kebakaran di Makassar
Perang antar kelompok sebelumnya memang terjadi di sekeliling rumahnya.
Aparat gabungan polisi dan TNI berpatroli dan meminta warga kembali ke rumah. Namun, menjelang azan Subuh, kelompok pria bertopeng muncul.
Ia tak habis pikir jika peristiwa itu akan berdampak terhadap harta berharga yang ia miliki.
Kelompok tersebut diduga murka karena tak menemukan lawan, mereka melampiaskan amarah dengan membakar kendaraan yang terparkir.
"Mungkin karena tidak ada lawannya yang dia cari makanya motorku yang dibakar," tutur Saripah.
Ia mengaku sudah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Makassar.