SuaraSulsel.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan hijau dan rendah karbon melalui gelaran Green Leadership Forum II yang berlangsung di Four Points by Sheraton Makassar, Selasa (29/7).
Forum ini mengusung tema "Mendorong Integrasi Pembangunan Hijau dalam Perencanaan Pembangunan Daerah melalui Kepemimpinan Hijau di Sulawesi Selatan".
Menghadirkan sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Bima Arya Sugiarto dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman.
Turut hadir pula Country Representative The Asia Foundation Indonesia (TAF) Hana A. Satriyo, Direktur Eksekutif PATTIRO Fitria Muslih, kepala daerah se-Sulsel, akademisi, pegiat NGO, serta para aktivis lingkungan.
Baca Juga:Berhasil Turunkan Angka Stunting, Pemprov Sulsel Raih Penghargaan Quick Wins
Sulsel Jadi Contoh Praktik Baik Nasional
Dalam sambutannya, Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya menekankan pentingnya memperkuat green leadership di level daerah sebagai kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan.
“Sulsel ini adalah provinsi yang bisa dikatakan terbaik ya, yang berkomitmen untuk perencanaan penganggaran dari program-program mitigasi perubahan iklim dan mendorong kepemimpinan hijau,” ujar Bima.
Bima juga mengapresiasi sinergi lintas sektor yang sudah terjalin antara pemerintah, kampus, masyarakat sipil, serta sektor swasta di Sulsel.
Menurutnya, kerja sama semacam ini merupakan best practice yang layak dicontoh provinsi lain di Indonesia.
Baca Juga:Wagub Sulsel Tegas: Stunting Bukan Hanya Urusan Satu Instansi
“Saya lihat bagaimana pemerintahan Provinsi Sulsel dengan kota, kabupaten berkolaborasi dalam kerangka pentahelix bersama kampus, NGO, The Asia Foundation, PINUS, dan PATTIRO. Ini contoh baik,” tambahnya.
Komitmen Berkelanjutan Pemprov Sulsel
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman, yang hadir mewakili Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan bahwa forum ini menjadi wujud konkret keberlanjutan komitmen sejak suksesnya Green Leadership Forum pertama tahun 2022.
“Forum ini adalah bukti nyata dari keberlanjutan komitmen kita bersama, setelah kesuksesan Green Leadership Forum pertama yang mendorong lahirnya kebijakan inovatif seperti Transfer Anggaran berbasis Ekologi (TAKE) dan Alokasi Anggaran Kelurahan berbasis Ekologi (ALAKE),” jelas Jufri.
Ia menambahkan, isu perubahan iklim sudah ditempatkan sebagai prioritas pembangunan jangka panjang dan menengah Sulsel. Prinsip pembangunan hijau dan rendah karbon kini juga menjadi bagian integral dalam Rancangan Akhir RPJMD Sulsel 2025–2029.
“Provinsi Sulawesi Selatan telah menempatkan isu lingkungan dan perubahan iklim sebagai agenda prioritas pembangunan daerah,” imbuhnya.