SuaraSulsel.id - Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dibuat kaget dengan kondisi terkini Lapangan Karebosi yang menurutnya tak lagi menyerupai kawasan olahraga seperti dulu.
Saat meninjau langsung area tersebut, Munafri menyebut kondisi Karebosi kini lebih menyerupai hutan belantara. Ketimbang taman kota atau sarana olahraga.
Munafri yang akrab disapa Appi mengatakan masyarakat selama ini hanya melihat Karebosi dari luar sebagai kawasan jogging track atau tempat berolahraga.
Namun, menurutnya, kondisi di bagian dalam lapangan sangat memprihatinkan karena dipenuhi semak belukar dan rumput liar yang tak terawat.
Baca Juga:Terungkap! Begini Cara Mantan Dirut PDAM Makassar Kelola Dana Cadangan Rp14 Miliar
"Nah, ini bentuknya sudah (tak karuan). Mau dibilang taman juga bukan, hutan juga bukan," ujar Appi, saat meninjau langsung kawasan tersebut baru-baru ini.
Ia mengungkapkan, Karebosi dulunya merupakan area favorit warga untuk berolahraga. Bahkan, menurutnya, saat masih bekerja di sekitar lokasi itu ia sering melihat masyarakat memanfaatkan area tersebut dengan baik.
Kini, kawasan yang seharusnya menjadi ruang publik justru terlihat terbengkalai.
"Ini tempat sarana olahraga dulu waktu saya kerja di daerah sini, tapi sekarang (tidak terurus)," keluhnya.
Dalam tinjauan tersebut, Appi turut mengajak Ketua KONI Makassar, Ismail untuk melihat langsung kondisi fasilitas olahraga yang ada di pusat kota.
Baca Juga:9 Rumah di Karuwisi Kota Makassar Ludes Terbakar
Ia berharap, melalui kolaborasi dengan stakeholder keolahragaan, Pemerintah Kota Makassar dapat segera melakukan pembenahan menyeluruh.
Appi mengatakan, Pemerintah Kota akan segera melakukan retouch dan redesign terhadap kawasan Lapangan Karebosi.
Hal ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi Karebosi sebagai ruang publik yang bersih, aman, dan layak digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Kita bisa retouch, redesign supaya ini bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat kota Makassar," ujarnya.
Selain kondisi lapangan yang ditumbuhi semak, Appi juga menyoroti kondisi pedestrian di sekitar Karebosi.
Ia menyebut jalur pejalan kaki di kawasan tersebut nyaris tak bisa dilalui karena tertutup bongkahan material bangunan yang rusak. Hal ini tidak hanya mengganggu estetika, tetapi juga membahayakan warga yang melintas.
![Penampakan salah satu bagian dari Lapangan Karebosi yang tidak terawat. Dikunjungi Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Ketua KONI Makassar Ismail [SuaraSulsel.id/Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/12/26877-lapangan-karebosi.jpg)
Kata Appi, wajah pusat kota seperti Karebosi seharusnya menjadi prioritas dalam penataan ruang terbuka hijau dan fasilitas umum.
Oleh karena itu, ia mengaku akan segera menginstruksikan dinas terkait, termasuk Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Lingkungan Hidup, untuk melakukan asesmen dan tindakan cepat terhadap kondisi tersebut.
"Ini bukan hanya soal estetika, tapi juga akses dan kenyamanan publik. Masa pedestrian tak bisa dilewati karena penuh (material). Ini harus dibenahi segera," tegasnya.
Rencana penataan ulang Lapangan Karebosi disebut akan mencakup perbaikan lintasan lari, penataan ulang area taman, pembersihan vegetasi liar, serta pengembalian fungsi ruang terbuka hijau yang ideal.
Selain itu, jalur pedestrian akan ditata agar lebih ramah bagi pengguna jalan, termasuk penyandang disabilitas dan lansia.
Ketua KONI Makassar, Ismail, yang turut mendampingi dalam kunjungan tersebut, menyambut baik rencana Pemerintah Kota.
Ia menyebut, fasilitas olahraga yang memadai merupakan kunci dalam mendorong prestasi atlet lokal sekaligus meningkatkan budaya hidup sehat di masyarakat.
"Karebosi ini ikon. Kalau infrastrukturnya mendukung, pembinaan olahraga juga akan lebih mudah. Jadi bukan cuma soal tampilan, tapi juga mendukung regenerasi atlet kita," ujar Ismail.
Sebelumnya, Lapangan Karebosi dikenal sebagai jantung olahraga Kota Makassar. Lokasinya yang strategis di tengah kota membuatnya menjadi salah satu ruang terbuka hijau dan arena olahraga paling vital bagi warga.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, kawasan ini mengalami penurunan fungsi akibat kurangnya perawatan dan penataan.
Namun, dengan janji retouch dan redesign ini, Pemkot Makassar diharapkan dapat mengembalikan Karebosi sebagai ruang publik yang ramah, bersih, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing