Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi

Amran merespons soal kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi perekonomian bangsa yang terjadi

Muhammad Yunus
Kamis, 10 April 2025 | 16:04 WIB
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman menghadiri Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) di Hotel Sheraton, kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 10 April 2025 [Suara.com/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, blak-blakan mengakui sejumlah petani komoditas tertentu senang jika terjadi krisis. Namun, hal tersebut menurutnya tidak boleh dibiarkan.

Hal tersebut diungkapkan Amran saat menghadiri Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) di Hotel Sheraton, kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 10 April 2025.

Amran merespons soal kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi perekonomian bangsa yang terjadi sekarang ini.

Kata Amran, petani perkebunan seperti kakao, cengkeh dan kelapa senang jika terjadi krisis karena nilai ekspor komoditas tersebut akan naik.

Baca Juga:Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh

Namun, hal tersebut tidak bagus karena lebih banyak sektor yang terpukul.

"Bahkan ada yang menarik. Petani kakao, kelapa, alhamdulillah dia bilang karena krisis. Iya, bener, gak. Ya karena ekspor kan (nilainya naik). Kelapa dulu nilainya hanya Rp4.000, sekarang Rp7.000. Tapi tidak boleh (senang) karena ekspor lain terkena," ujarnya.

Menurutnya, kondisi tersebut jadi keberkahan tersendiri bagi petani kakao, cengkeh dan kelapa. Namun, sektor lain sangat terpukul, sehingga harus diseimbangkan.

"Tapi mereka pertanyaannya, pak Menteri, kapan lagi krisis. Lah, kamu ini tidak memikirkan saudara kita semua. Jadi, kita tidak boleh berbahagia di atas penderitaan sektor lain," sebutnya.

Amran mengatakan, posisi pangan Indonesia saat ini sangat aman. Bahkan di awal tahun 2025, produksi beras mencapai 16,62 juta ton, tertinggi dalam waktu tujuh tahun terakhir.

Baca Juga:Petani Perkebunan Rakyat Sulsel Merana! NTP Anjlok Drastis 5,63 Persen di Maret 2025

Baginya, tanda krisis suatu negara terjadi jika pangan mulai tidak aman. Kondisi ini sudah terjadi di sejumlah negara asia, seperti Jepang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini