Sasarannya adalah Rp700 miliar anggaran pada APBD 2025 bisa direfocusing untuk program perbaikan sekolah, pengadaan seragam gratis bagi peserta didik tidak mampu dan pembelian insinerator untuk mengurai sampah.
"Kita akan bangun sekolah World Class. Akan ada sekolah yang kita rubuhkan dan bangun dari nol. Artinya, kita bangun ekosistem pendidikan yang benar-benar berkualitas, terkhusus bagi anak yang tidak mampu," jelasnya.
Appi menambahkan, makan siang gratis yang dicanangkan pemerintah pusat bisa dibebankan ke pengusaha.
Sehingga, Pemkot Makassar lebih memprioritaskan untuk memberikan seragam gratis bagi anak didik baru.
Baca Juga:Wali Kota Makassar Siap Hadapi Gugatan Kontraktor Lapangan Karebosi
Menurutnya, pengadaan seragam juga akan berdampak langsung dan memberi keuntungan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) seperti tukang jahit.
"Kalau makan siang gratis banyak sekali pengusaha yang mau terlibat. Ini kita melalui seragam gratis. Anggarannya sedang dihitung detailnya," sebutnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Bukti Djufri mengatakan pengadaan solar panel untuk setiap sekolah memang belum urgent untuk direalisasikan.
Sehingga pihaknya mendukung usulan wali kota agar bisa dialihkan peruntukannya.
"Itu memang belum penting sehingga potensi untuk direfocusing sangat besar," kata Bukti.
Baca Juga:Aklamasi Ketua IKA Fakultas Hukum, Munafri Ajak Unhas Berkolaborasi Bangun Kota Makassar
Namun kondisi berbeda terjadi untuk angkutan sampah di kota Makassar yang cukup dibutuhkan. Armada yang ada saat ini banyak rusak berat.