Apalagi setelah dikaruniai dua anak membuatnya semakin sadar akan makna kehidupan sebenarnya.
"Alhamdulillah, saya sekarang ini makin rajin beribadah. Saat ini juga aktif berbagi dan banyak mengurus kegiatan sosial terutama di pesantren," tutur mantan kuli angkut TNI-AD ketika di masa kependudukan Indonesia di Timor Timor, sekarang Timor Leste.
Kawan Hercules, dokter Wachyudi Muchsin pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi. Serta harapan kepada generasi muda untuk menjadikan sosok Hercules sebagai inspirasi bahwa semua orang bisa berubah dan menjadi lebih baik.
Menurutnya, perjalanan hidup Hercules merupakan bukti nyata. Karena siapa pun itu dan dari latar belakang manapun bisa berubah.
Baca Juga:3 Wisatawan Asal Wajo Meninggal Dunia di Pantai Harapan Ammani Pinrang
Inilah pelajaran besar bagi generasi muda, karena masa lalu bukanlah penghalang untuk menjadi pribadi yang bermanfaat.
Selain itu, Hercules sejauh ini secara rutin melaksanakan pengajian serta memberi santunan kepada anak yatim setiap Jumat di kediamannya di Jakarta.
Bahkan kini aktif sebagai pembina pada beberapa pesantren yang berada di Provinsi Banten maupun berbagai daerah di Pulau Jawa.
Kehadirannya di Wajo, kata Wachyudi, untuk melihat langsung kondisi pesantren sekaligus memberikan bantuan kepada Pesantren As'adiyah.
Ia menilai pondok pesantren menjadi simbol transformasi spiritual dan sosial menginspirasi banyak orang. Serta sebagai bagian mempererat hubungan antara santri, tokoh masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan maupun pihak terkait lainnya.
Baca Juga:Sultan Tajang Turun ke Sawah, Petani Wajo Harap Ada Solusi Nyata
Menag RI Apresiasi Kemajuan Pesat Ponpes As’adiyah Macanang