Waspada Cuaca Ekstrem di Sulsel Hingga 31 Januari 2025: Hujan Sangat Lebat dan Gelombang Tinggi

BMKG Makassar mengeluarkan peringatan dini potensi adanya cuaca ekstrem di Sulawesi Selatan

Muhammad Yunus
Selasa, 28 Januari 2025 | 12:15 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem di Sulsel Hingga 31 Januari 2025: Hujan Sangat Lebat dan Gelombang Tinggi
Ilustrasi ChatGPT menggambarkan dampak cuaca ekstrem. Termasuk hujan deras, angin kencang, dan gelombang tinggi seperti yang diperingatkan BMKG [SuaraSulsel.id/Muhammad Yunus]

SuaraSulsel.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini potensi adanya cuaca ekstrem di Sulawesi Selatan. Hujan sangat lebat disertai angin kencang diprediksi terjadi pada 29-31 Januari 2025.

Kepala BMKG wilayah IV Makassar Irwan Slamet mengatakan dari pantauan dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Sulawesi Selatan.

Hal tersebut diakibatkan oleh adanya tekanan rendah di utara Australia yang mampu meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di sepanjang daerah menuju pusat tekanan.

"Terdapat pertemuan arus angin (konfluensi) di sekitar Sulawesi Selatan menyebabkan penumpukan massa udara. Madden Julian Oscillation (MJO) tercatat berada pada fase 3 dan diprediksi bergerak menuju fase 4, serta seruakan udara dingin (Cold Surge) juga terpantau aktif menyebabkan potensi pembentukan awan hujan lebih tinggi," ucapnya dalam rilis resmi yang diterima SuaraSulsel.id, Selasa, 28 Januari 2025.

Baca Juga:Daftar Lengkap Harta Kekayaan 14 Kepala Daerah Terpilih di Sulsel, Siapa Paling Tajir?

Selain itu, menurut Irwan, gelombang ekuator Rossby yang membawa massa udara basah terpantau aktif di wilayah Sulawesi Selatan. Faktor-faktor tersebut berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan awan hujan di Sulawesi Selatan.

BMKG memperkirakan pada tanggal 29 31 Januari 2025, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah Parepare, Barru, Pangkajene Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa. Takalar, Jeneponto, Soppeng, serta sebagian Pinrang.

Kemudian, Sidenreng Rappang, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar.

Sedangkan pada skala lokal, berpotensi terjadi di wilayah Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo.

Selanjutnya, potensi angin kencang diperkirakan terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian tengah hingga Sulawesi Selatan bagian selatan.

Baca Juga:Mahasiswa dan Akademisi Apresiasi Target Swasembada Pangan Fadjry Djufry

"Masyarakat juga diimbau agar mewaspadai gelombang laut di perairan sekitar Sulawesi Selatan," terangnya.

BMKG mencatat, gelombang dengan kategori sedang (1,252,5 m) akan terjadi di Selat Makassar bagian selatan, perairan Parepare, perairan Spermonde Pangkep bagian barat, perairan Spermonde Pangkep, perairan Spermonde Makassar bagian barat,.

Lalu, perairan barat Kepulauan Selayar, perairan Sabalana, perairan timur Kepulauan Selayar, Laut Flores Utara, Laut Flores Barat. perairan pulau Bonerate Kalaotoa bagian utara, perairan pulau Bonerate Kalaotoa bagian selatan, dan laut Flores Utara.

"Sehingga, peringatan dini ini untuk kota Parepare, Barru, Pangkajene Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Soppeng, Pinrang, Sidenreng Rappang, Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Kepulauan Selayar, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo," jelasnya.

Menyikapi kondisi di atas diharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.

Dampak tersebut antara lain genangan atau banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang, dan keterlambatan jadwal penerbangan atau pun pelayaran.

Masyarakat juga diharap selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini