Namun, IAS sendiri masih optimis Pilgub Sulsel akan diikuti oleh tiga pasangan calon. Perlu dibentuk poros lain agar lawan kotak kosong tidak terjadi.
Ia menyebut Golkar saat ini masih berpihak kepadanya. Kemudian ia juga berharap dukungan dari PKS dan partai lainnya untuk mencukupkan kursi.
"Saya juga sudah diwawancara sama PKB. (Kalau) Demokrat kita disuruh mendaftar, tidak tahu kapan judulnya diajak wawancara tiba-tiba keluar rekomendasi. Saya ndak kecewa. Kalau saya sama Demokrat kan sudah sering dikecewakan jadi sudah biasa," ucapnya.
Sementara, bakal calon lainnya Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan kotak kosong hal yang sah dalam demokrasi. Namun, pengalaman di Pilwali Makassar mesti jadi pelajaran.
"Sah-sah saja, tapi tidak menutup kemungkinan masyarakat bisa memilih (kotak kosong). Ini mirip kejadian kotak kosong di waktu zaman saya 2018, dan di Makassar pertama di dunia kotak kosong menang. Jadi hati-hati," ucapnya.
Baca Juga:PKS Beri Sinyal Tidak Dukung Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulsel
Danny mengatakan masih punya peluang besar untuk maju di Pilgub Sulsel. Saat ini ia sudah mengamankan PDIP dan Hanura. Partai lain juga dominan belum mengeluarkan rekomendasi.
"Bisa saja minggu ini (rekomendasi)," ucapnya.
Sementara, Bacagub Andi Sudirman Sulaiman mengatakan kotak kosong masih sekadar wacana. Itupun juga tergantung dukungan partai politik.
Menurutnya, jika komunikasi figur dengan partai politik bagus, maka tentu kotak kosong tidak akan terjadi.
"Kalau misalkan partai politik menginginkan, kan kita tidak bisa hindari. Istilahnya kalau komunikasi bagus, masa dilarang jangan (dukung) ke sini," ucapnya.
Baca Juga:IAS, Adnan, atau Indah Calon Gubernur Sulsel? Golkar Masih Tunggu Ini
Kontributor : Lorensia Clara Tambing