SuaraSulsel.id - Tarima (70 tahun), warga Jalan Toddopuli, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tewas dibunuh pada Selasa, 4 Juni 2024. Ia merupakan seorang pengusaha kelapa sawit.
Ketua RT 01/RW 10 Kelurahan Borong, Mulyati, mengatakan Tarima tinggal seorang diri. Ia baru tiga bulan menetap di Jalan Toddopuli 18.
"Warga baru di sini. Dari keterangan keluarga, almarhumah pengusaha kelapa sawit di Topoyo dan baru-baru habis jual lahannya terus pindah ke sini," ujarnya saat ditemui, Kamis, 6 Juni 2024.
Kata Mulyati, sehari sebelum kejadian, Tarima baru saja membeli handphone dan peralatan rumah baru. Rencananya ia akan menggelar syukuran dan kurban pada Idul Adha nanti.
Baca Juga:Nenek 70 Tahun Ditemukan Tewas, Polisi Tangkap Mahasiswa UMI Diduga Pelaku
Namun, ia ditemukan tak bernyawa pada Selasa siang. Korban diduga dirampok, lalu dibunuh.
Saat kejadian, Tarima ditemukan oleh tetangganya bernama Hasnah. Kata Mulyati, awalnya Hasnah curiga sebab korban tidak kelihat sejak pagi hari.
"Ibu Tarima ini kan orangnya rajin. Kalau subuh sudah ada di depan rumah menyapu. Tapi, pagi itu bu Hasnah lihat kok ibunya tidak ada," kata Mulyati.
"Pas siang hari, ibu Hasnah datang lagi. Dia cek pagar ternyata terbuka. Dia masuk dan ketuk pintu tapi tidak ada respon," sebutnya.
Karena curiga, Hasnah lalu memanggil warga setempat, termasuk ketua RT untuk membuka paksa jendela depan. Dari luar yang nampak hanya kaki korban.
Baca Juga:Pemkot Makassar Target Bulan Juli Ground Breaking Proyek PSEL
"Jadi dicolek pakai sapu dari luar dan kakinya sudah kaku. Jadi kita panggil Binmas dan Bhabinkamtibmas untuk buka paksa pintunya," ucapnya.
Saat pintu berhasil dibuka, korban sudah dalam keadaan tak bernyawa. Di tubuhnya banyak luka lebam.
"Awalnya kita kira meninggal karena jantung atau penyakit lain, tapi ada luka lebam. Pas tubuhnya kita balik, banyak darah di bantal," ucapnya.
Kata Mulyati, sejumlah kejanggalan terjadi pada kasus Tarima. Seperti, kunci rumah korban yang tidak ditemukan hingga kini dan sejumlah perhiasannya hilang.
Kurang dari 24 jam, polisi berhasil meringkus dua orang pelaku. Salah satunya adalah seorang mahasiswa di kampus ternama di kota Makassar.
Para pelaku juga diduga membawa kabur harta korban.
"Dikabarkan puluhan juta rupiah uang tunai dan beberapa perhiasan berharga milik korban hilang," ujar Kasatreskrim Polres Makassar Kompol AKBP Devi Sudjana.
Sementara, pihak keluarga korban, Hadira mengatakan terduga pelaku dan korban saling mengenal.
"Iya, saling kenal makanya dibukakan pintu. Pelakunya diduga dua orang sama pacarnya tapi nanti polisi yang akan rilis," ucapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing