Sulawesi Selatan Sukses Laksanakan Gerakan Nasional Penanganan Dampak El Nino

Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, melakukan panen raya di Desa Bajeng, Kabupaten Gowa

Muhammad Yunus
Sabtu, 21 Oktober 2023 | 10:35 WIB
Sulawesi Selatan Sukses Laksanakan Gerakan Nasional Penanganan Dampak El Nino
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, melakukan panen raya di Desa Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/10/2023) [SuaraSulsel.id/Humas Pemprov Sulsel]

SuaraSulsel.id - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, melakukan panen raya di Desa Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (21/10/2023).

Di tengah hamparan sawah seluas 250 hektar, dengan produktivitas 7 ton per hektar, Bahtiar memastikan panen padi tetap berjalan di Sulawesi Selatan meski sedang dihantam El Nino.

"Kita di Sulsel berhasil melaksanakan gerakan tanam pengendalian El Nino yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten/kota," ujar Bahtiar.

Sebelumnya, Bahtiar juga melakukan panen raya di Kabupaten Maros. Ia menyatakan bahwa petani mampu mengantisipasi musim kering dengan metode sumur pompa.

Baca Juga:Bahtiar Baharuddin: Jangan Bilang Sulsel Baik-baik Saja, Ini Momentum Bertobat

Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan listrik untuk mesin pompa berbahan bakar gas. Bahtiar menginginkan agar ada kuota gas untuk sektor pertanian yang menggunakan mesin.

"Di Gowa ini menggunakan pompanya gas. Selama ini, kuota gas di daerah, termasuk Gowa, hanya memperhitungkan untuk rumah tangga. Nanti saya akan berbicara dengan Pertamina untuk gas pertanian," ungkap Bahtiar.

Lebih lanjut, ia juga meminta agar petani tidak hanya menanam padi saja. Di sela lahan perlu ditanami komoditas yang tidak terlalu membutuhkan banyak air saat musim kemarau, seperti palawija.

Upaya ini bertujuan untuk menghindari kerugian ketika petani memaksakan diri untuk tetap menanami ladangnya dengan padi yang rawan gagal panen atau fuso karena kekurangan air saat kemarau tiba.

"Di sela-selanya kita tanam palawija seperti kacang panjang, terong, dan lain-lain. Jadi tidak hanya menanam padi saja," ucap Bahtiar.

Baca Juga:Kepala Kejaksaan Tinggi Sedih Lihat Tingginya Korupsi di Sulawesi Selatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini