Pembukaan Program Studi Bedah Anak Fakultas Kedokteran Unhas Disetujui MWA

MWA Unhas memberikan persetujuan pembukaan Program Studi Ahli Bedah Anak pada Fakultas Kedokteran

Muhammad Yunus
Selasa, 24 Mei 2022 | 13:40 WIB
Pembukaan Program Studi Bedah Anak Fakultas Kedokteran Unhas Disetujui MWA
Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa bersama Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan rapat terbatas membahas pembukaan Program Studi Bedah Anak, Selasa 24 Mei 2022 [SuaraSulsel.id/Unhas]

SuaraSulsel.id - Setelah mendengarkan saran dan masukan serta pendapat dari berbagai pihak, Majelis Wali Amanat atau MWA Unhas memberikan persetujuan pembukaan Program Studi Ahli Bedah Anak pada Fakultas Kedokteran.

Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan rapat terbatas dalam rangka membahas persetujuan pembukaan Program Studi Bedah Anak sebagai salah satu Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran. Kegiatan berlangsung mulai pukul 10.00 Wita secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Selasa 24 Mei 2022.

Rapat dipimpin Wakil Ketua MWA Unhas, Prof Ambo Ala turut hadir Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa, jajaran Anggota MWA, Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Muhammad Restu, Senat Akademik, beberapa Direktur dan Kepala Lembaga, serta Dekan FK beserta Tim Satuan Tugas pembukaan prodi PPDS Bedah Anak.

Dekan FK Unhas Prof Haerani Rasyid menjelaskan, kehadiran Program Studi Bedah Anak merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan SDM yang dibutuhkan masyarakat luas. Merujuk data, dokter ahli bedah anak hingga 2021 hanya berjumlah 149 orang. Dengan jumlah masyarakat Indonesia 270 juta jiwa.

Baca Juga:Momen Amran Sulaiman dan Sudirman Sulaiman Saling Menyapa Disambut Tawa Alumni Unhas

"Jumlah dokter ini tentunya tidak cukup untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Apalagi, proses distribusi tenaga medis ahli bedah anak juga tidak merata. Masih banyak provinsi yang tidak memiliki dokter spesialis anak. Selain itu, institusi yang menyelenggarakan pendidikan dokter spesialis bedah anak hanya ada di Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya yang tentu mempengaruhi rasio jumlah lulusan spesialis yang hanya 4-6 orang setiap tahunnya," jelas Haerani.

Haerani mengatakan kesiapan FK dalam menghadirkan Prodi PPDS Ahli Bedah Anak yang akan berada dibawah naungan Departemen Bedah.

Dari aspek sarana prasarana telah tersedia, misalnya Rumah Sakit Unhas maupun Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Sebagai lokasi praktik para mahasiswa. Juga didukung dengan tenaga pendidik yang ahli dibidangnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa memberikan apresiasi atas komitmen FK Unhas untuk terus mengoptimalkan proses pembelajaran melalui pembukaan program studi yang tentu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

Rektor menyakini, FK Unhas telah mempersiapkan berbagai hal untuk mendukung pendirian program studi ahli bedah anak.

Baca Juga:Pusat Penelitian dan Pengembangan Sagu Dunia akan Dibangun di Kampus Unhas

"Ini bisa menjadi bagian dari solusi yang ditawarkan Unhas. Dengan komitmen dan kerja sama yang baik, kita harapkan kedepannya prodi ini bisa menjadi salah satu prodi unggulan Unhas. Utamanya dalam kaitan dengan pergaulan dan kompetisi secara global," jelas Jompa.

Prodi ini hadir dengan tujuan salah satunya menghasilkan dokter spesialis bedah anak yang mampu melaksanakan praktik kedokteran sesuai sistem kesehatan nasional.

Secara umum, cabang ilmu bedah menjadi lebih spesifik sehingga bedah anak berkembang sangat pesat. Seperti ilmu embriologi, tumbuh kembang, cairan dan nutrisi hingga penatalaksanaan hipotermi berkontribusi positif dalam penatalaksanaan pasien bedah anak.

Selain itu, dari aspek pengembangan pembelajaran, FK Unhas telah memiliki berbagai sarana prasarana penunjang untuk mahasiswa maupun dosen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini