Korban Kerusuhan Mei 1998 di Makassar Masih Trauma dan Dihantui Rasa Takut

Cerita saksi mata dan korban yang mengalami langsung kerusuhan Mei 1998 di Kota Makassar

Muhammad Yunus
Senin, 16 Mei 2022 | 16:45 WIB
Korban Kerusuhan Mei 1998 di Makassar Masih Trauma dan Dihantui Rasa Takut
Ilustrasi kerusuhan [Shutterstock]

SuaraSulsel.id - Tulisan ini bisa menimbulkan rasa ngeri atau perasaan kurang menyenangkan. Mohon pengertian dan kebijaksanaan pembaca. Agar kejadian seperti ini tidak terulang.

Kerusuhan yang terjadi pada bulan Mei tahun 1998 silam masih menyisakan trauma bagi sejumlah korban di Kota Makassar.

SuaraSulsel.id mewawancarai sejumlah saksi mata dan korban yang mengalami langsung saat kerusuhan terjadi di Kota Makassar.

Saat itu pertengahan Mei 1998. Masih pagi, William baru sampai di sekolah. SMP Rajawali Makassar. Ia diminta penjaga sekolah untuk pulang.

Baca Juga:Wali Kota Makassar Danny Pomanto: Haji Kalla Ajarkan Sifat Jujur Dalam Berbisnis

"Penjaga sekolah itu warga asli Makassar. Katanya sekolah diliburkan. Disuruh pulang cepat, jangan kemana-mana," ujar William.

Ia ingat jalanan saat itu sangat lengang. Bus sekolah yang biasanya lalu lalang di pagi hari juga tidak nampak.

"Saya ingat ada beberapa mobil tentara yang lewat berturut-turut. Di situ saya mulai tidak tenang," ujarnya.

Sampai di rumah, pagar, pintu dan jendela sudah ditutup rapat. Ia tak boleh kemana-mana.

William yang belum paham apa-apa saat itu diminta untuk tetap diam. Karena penasaran, ia memutar radio dan mendengar ada penjarahan.

Baca Juga:Kondisi Pasien Dicurigai Hepatitis Akut di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar Membaik

"Sebelumnya kan sudah ada berita mau demo besar-besaran tapi saya kira hanya demo," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini