SuaraSulsel.id - Pasangan usia subur (PUS) di Sulawesi Selatan tercatat ada sebanyak 1.197.914 dari jumlah tersebut 63.010 pasangan (52,26 persen) sudah menjadi peserta KB modern. Hal ini dikatakan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan Hj Andi Ritamariani.
Terbanyak mereka menggunakan alat KB suntik, pil, implant susuk dan yang terakhir IUD.
Menurutnya berdasarkan hasil pendataan keluarga yang dilakukan sekali dalam lima tahun, dan pendataan terakhir itu dilakukan pada 2021 dari total keluarga yang terdata di Sulsel yakni 2.145.260 kepala keluarga (KK), tercatat 1.197.914 PUS atau sekitar 55,84 persen.
Rinciannya 52,26 persen PUS yang sudah menjadi akseptor KB modern, terbanyak menggunakan alat KB jarum suntik 57,99 persen, menyusul pil 17,96 persen, implant atau susuk 15,19 persen dan IUD 4,59 persen.
Sementara dari prevalensi peserta KB modern, lanjut dia, terbanyak berdomisili di Kabupaten Bantaeng yakni 64,89 persen, menyusul Kabupaten Jeneponto 58,41 persen dan Gowa 57,76 persen.
Sedang tiga kota di Sulsel yakni Kota Parepare prevalensi peserta KB modernnya 51,57 persen, Kota Palopo 49,95 persen dan Kota Makassar 49,77 persen.
"Ketiga kota dari 24 kabupaten/kota di Sulsel itu berada pada posisi tengah," kata Andi Ritamariani.
Adapun kondisi tiga daerah terendah prevalensi peserta KB modernnya adalah Kabupaten Luwu 43,90 persen, Tana Toraja 42,92 persen dan Kabupaten Kepulauan Selayar tercatat 41,46 persen. (ANTARA)