SuaraSulsel.id - Frienzy Sugita, siswa Kelas III SMAN 2 Bulukumba terpaksa harus berbaring lemah di rumah sakit. Ia mengalami sejumlah gejala usai disuntik vaksin Covid-19.
Frienzy diketahui punya penyakit auto imun. Sejak kecil, ia sudah mengidap lupus.
Ayah Frienzy, Hasan mengaku sejak hari Senin, 3 Januari 2022 lalu, anaknya tidak diperkenankan mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah. Sebab, dia belum divaksin.
"Aplikasi peduli lindunginya merah karena belum vaksin. Pihak sekolah tidak izinkan belajar tatap muka walau saya sudah memohon," ujar Hasan, Kamis, 6 Desember 2021.
Baca Juga:Polisi Turun Tangan Bantu Percepat Vaksinasi di Polewali Mandar
Awalnya, Hasan mengaku khawatir vaksin tidak cocok dengan kondisi kesehatan anaknya. Apalagi Frienzy selama ini menjalani kemoterapi, biopsi ginjal, pemeriksaan kulit dan mata.
Puskesmas juga sudah mengeluarkan surat keterangan agar sang anak tidak perlu divaksin. Namun pihak sekolah menolak.
"Kami minta kebijaksanaan tapi tetap ditolak karena katanya aturan dari Bupati itu wajib vaksin," tambahnya.
Hasan kemudian meminta opsi lain. Bagaimana agar Frienzy mengikuti pembelajaran secara online.
Pihak sekolah kemudian sepakat. Namun Hasan menganggap tidak berjalan maksimal karena pelajaran yang diberikan di sekolah tidak sama dengan yang didapatkan secara online.
Baca Juga:Sulawesi Selatan Mulai Vaksinasi Anak Usia 6 Sampai 11 Tahun
"Di sekolah empat mata pelajaran, kalau online kadang hanya dua. Tugas anak saya pun menumpuk kadang, anak ini jadi kesal. Stres," tambahnya.