1.826 Prajurit TNI AD di Papua Terinfeksi Virus HIV

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir

Muhammad Yunus
Jum'at, 03 Desember 2021 | 13:49 WIB
1.826 Prajurit TNI AD di Papua Terinfeksi Virus HIV
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. (ANTARA/Evarukdijati)

SuaraSulsel.id - Sebanyak 1.826 prajurit TNI AD yang bertugas di Papua dilaporkan telah terinfeksi virus HIV dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, menurut Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, kondisi itu bukan hal yang memalukan. Karena ini merupakan fakta dan realita yang ada.

Meski demikian, ia meminta prajurit agar menjaga pergaulan, sehingga terhindar dari virus yang menular lewat hubungan seks maupun lewat jarum suntik.

“Kita selalu menyampaikan melalui komandan satuan. Agar mengingatkan para prajurit untuk jaga diri, berperilaku yang baik dalam pergaulan. Karena sampai sekarang belum ada obat yang efektif sekali untuk menyembuhkan penyakit ini,” kata Andika saat kunjungan di Jayapura, Rabu 1 Desember 2021.

Baca Juga:Cerita Anak-Cucu Pembuat Bendera Bintang Kejora dan Seniman yang Dibunuh

Andika menyampaikan, pihaknya memberikan pendampingan kepada prajurit yang terinfeksi. Dengan harapan dapat disiplin dalam melakukan pengobatan. Menggunakan fasilitas kesehatan Angkatan Darat.

“Karena apa ini penyakit menular? individu kita beritahu, keluarganya juga kita beritahu. Tujuannya adalah supaya dia prajurit terinfeksi bisa terus bertahan hidup. Memang ada beberapa obat yang bisa membuat pasien HIV dapat bertahan hidup lebih lama, namun tidak mematikan virusnya,” ujar Andika.

Untuk mencegah penyebaran virus ini di kalangan prajurit terutama yang tergabung dalam satuan tugas non organik (prajurit kiriman dari luar Papua), Andika memastikan telah pemeriksaan secara berkala kepada para prajurit.

Pemeriksaan kesehatan terhadap prajurit, lanjut Andika, akan dilakukan baik saat berangkat penugasan. Maupun saat pulang dari penugasan. Pemeriksaan kesehatan juga termasuk tes HIV.

“Memang kalau pemeriksaan kesehatan rutin untuk seluruh anggota idealnya sekali setahun, namun agak susah dilakukan karena terkendala anggaran,” kata Andika.

Baca Juga:Miris, Sejumlah Remaja di Tulungagung Kena AIDS Gegara Seks Bebas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini