Sulsel Keluar dari Zona Merah, Aktivitas Masyarakat Segera Dilonggarkan

Aktivitas masyarakat akan segera dilonggarkan

Muhammad Yunus
Senin, 13 September 2021 | 15:26 WIB
Sulsel Keluar dari Zona Merah, Aktivitas Masyarakat Segera Dilonggarkan
Mobil vaksinasi Covid-19 Pemprov Sulsel [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Provinsi Sulawesi Selatan dinyatakan lepas dari status zona merah penyebaran virus Corona atau Covid-19. Aktivitas masyarakat akan segera dilonggarkan.

Ketua Pakar Epidemiologi Indonesia (PAEI) Sulsel yang juga Ketua Tim Konsultan Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Ridwan Amiruddin mengatakan, klaim daerah Sulawesi Selatan lepas dari status zona merah Covid-19 berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan RI.

"Iya, Sulsel sudah tidak zona merah. Betul informasinya dari Kementerian Kesehatan, kalau Sulsel tidak lagi zona merah," kata Ridwan kepada SuaraSulsel.id, Senin 13 September 2021.

Menurut Ridwan, 24 Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan dinyatakan lepas dari status zona merah tersebut tidak serta merta. Tetapi hal ini dikarenakan program Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah berjalan dengan efektif. Selain itu, pencapaian vaksin yang cukup baik.

Baca Juga:Abdul Rahman Mengaku Pinjam Uang Rp 1 M Sebagai Pelicin, Agar Dapat Proyek Pemprov Sulsel

Kemudian, protokol kesehatan yang diterapkan. Meskipun belum seratus persen, namun dapat memutus mata rantai penularan Covid-19. Belum lagi, program treatment pemerintah alias 3 T yang dilakukan cukup efektif dapat mengendalikan kasus corona di Sulsel.

"Covid ini tidak bisa hanya dengan vaksin. Tapi merupakan intervensi dari semua akumulasi jenis bentuk," kata dia.

"Yang terakhir kan zona merah kalau tidak salah, Makassar dan Palopo. Jadi kurang lebih sudah dua pekan tidak ada lagi zona merah untuk Sulsel," tambah Ridwan.

Agar daerah Sulsel tetap bertahan dan tidak masuk lagi ke dalam status zona merah, kata dia, upaya yang harus dilakukan adalah dengan konsisten terhadap program 3 T, konsisten terhadap program 5 M untuk masyarakat dan peningkatan cakupan vaksin.

"Serta mendorong masyarakat untuk hidup lebih bersih dan lebih sehat. Upaya-upaya pencegahannya lebih ditingkatkan," jelas Ridwan.

Baca Juga:Kasus Positif Covid-19 Menurun, Kota Padang Kembali ke Zona Hijau

Dengan rendahnya penularan kasus Covid-19, maka aktivitas masyarakat di Sulsel akan segera dilonggarkan. Namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan agar tidak terpapar corona.

"Rendahnya zona penularan, maka aktivitas masyarakat semakin dilonggarkan. Itu ketentuan begitu. Jadi saat zona orange misalnya hanya 25 persen, zona kuning naik 50 persen. Zona hijau sudah tidak ada kasus, sudah dibuka seratus persen," terang Ridwan.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan RI, perkembangan pengendalian dan penanganan Covid-19 di Sulsel hari ke-542 pada Minggu 12 September 2021 cukup membaik.

Jumlah yang terkonfirmasi kini diketahui tercatat 83 orang dari jumlah akumulasi keseluruhan terkonfirmasi sebanyak 107.007 dan pasien yang positif aktif sebanyak 2.828.

Sedangkan, angka kesembuhan terkini tercatat sebanyak 249 orang dengan jumlah akumulasi keseluruhan sebanyak 102.038. Angka kematian terkini tercatat ada 9 orang, dari jumlah akumulasi keseluruhan sebanyak 2.141.

Sementara jumlah testing terkini tercatat 4.023 orang, terbagi dari PCR 2.512 dan Antigen sebanyak 1.511. Total akumulasi testing keseluruhan sebanyak 801.187.

Dari 24 Kabupaten dan Kota di Sulsel pada Minggu 12 September 2021, diketahui Kota Makassar menjadi puncak teratas dalam memberikan kontribusi Covid-19 dengan jumlah kasus sebanyak 16. Sedangkan, angka kesembuhannya sebanyak 76 dan jumah yang meninggal dunia sebanyak 3.

Kemudian disusul Kabupaten Bone, dengan jumlah kasus sebanyak 12. Angka kesembuhan 11 dan angka yang meninggal dunia 0. Kabupaten Luwu Timur, tercatat jumlah kasus sebanyak 13, angka kesembuhan sebanyak 63 dan angka yang meninggal dunia 0.

Selain itu, di Kabupaten Luwu Utara tercatat jumlah kasus sebanyak 7, angka kesembuhan sebanyak 76 dan meninggal dunia 1. Sementara, di Kabupaten Gowa tercatat sebanyak 4 kasus dengan angka kesembuhan 41 dan meninggal 1.

Tana Toraja 4 kasus, angka kesembuhan dan meninggal dunia 0. Pinrang, jumlah kasus 0, angka kesembuhan sebanyak 3 dan angka meninggal dunia 2.

Jumlah kasus di Parepare hanya 1, dan angka kesembuhan dan kematian 0. Maros jumlah kasusnya 3, sedangkan angka kesembuhan dan meninggal dunia 0. Pangkep jumlah kasusnya 0, sedangkan angka kesembuhan 20 dan angka meninggal dunia 1.

Khusus di Toraja Utara dan Takalar masing-masing jumlah kasusnya tercatat 2. Angka kesembuhan 0 dan angka meninggal 0. Kabupaten Luwu, jumlah kasusnya sebanyak 3, sementara angka kesembuhan dan meninggal 0.

Kabupeten Wajo, jumlah kasusnya sebanyak 4, angka kesembuhan 3 dan meninggal dunia 0. Kabupaten Soppeng jumlah kasusnya sebanyak 1, angka kesembuhan 9 dan angka meninggal 2. Palopo, angka kasusnya 1, sedangkan angka kesembuhan dan meninggal 0.

Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng, masing-masing jumlah kasusnya tercatat sebanyak 2. Sedangkan angka kesembuhan dan meninggal 0. Kabupaten Selayar, jumlah kasusnya 1, angka kesembuhan dan meninggal 0. Kabupaten Sidrap jumlah kasusnya 1, sementara angka kesembuhan dan meninggal 0.

Kabupaten Bulukumba jumlah kasusnya sebanyak 4. Angka kesembuhan 7 dan angka meninggal 0. Sedangkan, di Kabupaten Sinjai, Enrekang dan Barru masing-masing jumlah kasusnya 0, angka kesembuhan dan meninggal juga 0.

Kontributor : Muhammad Aidil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini