SuaraSulsel.id - Keluarga almarhum tetap yakin, jenazah TGH Lalu Albayani Akbar menghilang saat dimasukkan ke dalam liang lahat.
Hal ini diungkapkan Surya Panca Putra, anak angkat almarhum yang ditugaskan sebagai Juru Bicara keluarga almarhum TGH Lalu Albayani Akbar.
Surya mengaku sampai saat ini keluarga almarhum tidak pernah membantah video viral yang menyebut jenazah almarhum hilang.
"Keluarga tidak bantah. Kami yakin jenazah menghilang. Bahkan sejak jenazah dimasukkan ke dalam peti," ungkap Surya kepada Suara.com, Minggu 15 Agustus 2021.
Baca Juga:Viral! Mau DImakamkan, Jasad Ulama Menghilang
Surya mengaku sejumlah petugas dari kepolisian memang sudah berkunjung menemui keluarga almarhum. Untuk mengklarifikasi video viral tersebut. Namun keluarga dan murid almarhum tetap yakin jenazah menghilang.
"Mau diterima atau tidak diterima silahkan. Tidak merugikan siapa-siapa. Buat saja berita yang bijaksana," kata Surya Panca Putra.
Sebelumnya viral video almarhum TGH Lalu Bayan Akbar, ulama Tarekat Naqsabandiyah saat dimakamkan di Desa Padamara, Sukamulia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Perekam video histeris menyebut jenazah hilang dan mengucapkan kalimat syukur.
Surya menyebut, perekam video tersebut adalah salah satu anak perempuan almarhum. Tidak ada maksud untuk memviralkan video tersebut.
"Yang memasukkan ke dalam liang lahat adalah murid almarhum," ungkap Surya.
Baca Juga:Jenazah Alim Ulama Menghilang di dalam Liang Lahat Saat Dimakamkan, Ini Cerita Keluarga
Analisis TGH Muammar Arafat Pimpinan Pondok Pesantren Darul Falah Mataram
TGH Muammar Arafat Pimpinan Pondok Pesantren Darul Falah Mataram, Nusa Tenggara Barat membuat analisis. Agar publik tidak termakan berita hoaks.
Meluruskan video viral yang menyebutkan jasad ulama Lombok TGH Lalu Albayan Akbar, mursyid Tariqah Naqsabandiyah hilang. Ketika dimasukkan dalam liang lahat.
Menurut Muammar Arafat, ada beberapa hal yang bisa dianalisis dalam video viral tersebut.
Posisi Muammar, bukan mau mempermasalahkan soal hilang atau tidaknya jenazah alamrhum. Hanya berusaha meluruskan informasi yang beredar.
Analisa Muammar Arafat setelah melihat video, pertama, orang yang menurunkan jenazah tidak berkomentar apa pun.
Begitu diletakkan, ada perempuan berkomentar dalam video menggunakan bahasa Sasak. Kurang lebih artinya tidak ada jazadnya, hilang.
Menurut Muammar, bagaimana bisa perempuan yang berada di atas liang tahu jenazahnya hilang. Sementara yang meletakkan jenazah tidak ada komentar. Lalu perempuan di atas teriak histeris dan memviralkan videonya.
Menurut TGH Muammar Arafat, almarhum sebelum meninggal dikabarkan lama sakit. Sehingga tubuhnya kurus. Berat badannya turun.
Orang yang ketika hidup kurus dan ketika meninggal dunia beda. Ketika masih hidup masih ada cairan, darah mengalir. Ketika meninggal, semua darah dan cairan perlahan berkurang.
Sehingga perempuan yang merekam video jenazah melihat kain kafan menipis. Seolah-olah tidak ada jazad di sana.
"Kenapa penting diluruskan, supaya publik tidak termakan hal-hal yang belum tentu kebenarannya. Sampai mengaitkan dengan keutamaan orang saleh, karamah, dan lain sebagainya," ungkap Muammar dalam kanal Youtube Jalan Tengah.
Katanya, kejadian seperti ini perlu dikaji. Supaya tidak terjerumus ikut menyebarkan hoaks.
Kedua, jika jenazahnya hilang, harusnya orang yang memegang jenazah memastikan dan periksa. Tapi fakta yang tejadi reaksi orang yang menurunkan biasa-biasa saja. Berarti jenazah masih ada.
Ketiga, jika memang hilang kenapa tidak diinformasikan ke keluarga. Bahwa makam tidak ada jenazahnya. Sehingga tidak ada yang datang berziarah.
Inilah analisa Muammar Arafat supaya publik tidak mudah menyimpulkan video yang belum tentu kebenarannya.
TGH Muammar Arafat mengaku warga NTB kehilangan ulama dan orang saleh. Semoga Allah menjadikan kuburnya menjadi taman surga. Keluarga diberikan keihklasan dan kesabaran.
Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto kepada wartawan mengatakan, informasi yang disampaikan dalam video viral bahwa jenazah hilang saat dimakamkan tidak benar. Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap video yang beredar.
"Pihak keluarga sudah menyampaikan itu tidak benar,” kata Kombes Pol Artanto dalam Program Primetime News di Metro TV, Kamis, 11 Agustus 2021.