SuaraSulsel.id - Kebakaran SPBU Bungaro Kabupaten Pangkep Sulsel menyebabkan seorang bocah bernama Nuh. Alif (15) tewas. Ia merupakan keponakan dari anggota TNI Serka Yarman (35), personel Kodim 1421 Pangkep.
Dalam peristiwa itu, Serka Yarman merupakan pengendara mobil Avanza yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Dia bersama anaknya Habib Ashar (8) dan keponakannya Muh Alif (15) sedang sedang mengisi BBM di SPBU tersebut.
Saat hendak menyalakan mobil, tiba-tiba ada percikan api yang membakar SPBU dengan cepat. Sementara kondisi Serka Yarman dan anaknya selamat dengan kondisi luka-luka.
"Iya benar, ada tiga orang menjadi korban saat terjadi kebakaran, satu orang meninggal dunia," ujar Kasubag Humas Polres Pangkep Aipda Agus Mursalim, seperti dikutip dari Antara, Jumat (07/08/2021) malam.
Baca Juga:Pengelola SPBU yang Terbakar Tewaskan Bocah di Pangkep Terancam Sanksi Berat
Berdasarkan informasi awal yang diperoleh, kebakaran di SPBU tersebut terjadi sekitar pukul 15.25 WITA saat Serka Yarman bersama keluarganya mengisi BBM mobilnya.
"Pas gilirannya mengisi, terus setelah selesai mengisi tidak tahu bagaimana, diduga koslet (mobilnya) mungkin saja atau bagaimana, langsung terbakar," katanya.
Menuurt Agus, Serka Yarman mengalami luka robek kena pecahan kaca mobil, sedangkan anaknya (Habib Ansar) luka bakar di kepala dan perut. "Sementara ponakannya (Alif) meninggal di tempat," kata Agus.
Sementara itu, Pertamina Regional Sulawesi bakal menjatuhkan sanksi berat kepada pengelola SPBU bila terbukti melakukan kesalahan yang mengakibatkan terjadinya kebakaran hingga merenggut korban jiwa.
"Kami dari Pertamina Regional Sulawesi akan menjatuhkan sanksi kepada pemilik SPBU setelah dilakukan penyelidikan," kata Senior Communication dan Relation Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan, dikutip dari Antara, Jumat (08/08/2021) malam.
Baca Juga:SPBU di Pangkep Meledak dan Terbakar, Satu Warga Meninggal Dunia
Taufik membenarkan SPBU itu terbakar sekitar pukul 15.25 WITA. Menurut dia, SPBU tersebut dikelola Koperasi Karyawan (Kopkar), PT Semen Tonasa. Dan saat ini Operator dan pemilik SPBU sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian setempat.
Kasus ini sendiri saat ini sedang diselidiki oleh kepolisian setempat. Pihaknya mendukung penuh proses penyelidikan kepolisian, mengingat ada tindakan ilegal dan membahayakan nyawa manusia yang akan menimbulkan kerugian sangat besar bukan hanya pada SPBU maupun pengguna kendaraan lainnya.