SuaraSulsel.id - Stake Holder Relation Manager Angkasa Pura 1 Bandara Sultan Hasanuddin, Iwan Risdianto mengatakan, jenazah Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong sudah diterbangkan dari Makassar ke Manado.
"Sekitar jam 2 siang tadi," kata Iwan kepada SuaraSulsel.id, Kamis 10 Juni 2021.
Iwan menjelaskan, saat korban tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, petugas bandara hanya membantu proses evakuasi dari dalam pesawat menuju rumah sakit.
Saat tiba di Makassar, almarhum langsung ditangani oleh petugas kesehatan bandara. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Daya Makassar.
Baca Juga:Langgar Protokol Kesehatan di Sulawesi Utara Dipenjara 3 Hari
"Soal penyakit kita tidak tahu. Itu Wewenang Kantor Kesehatan Pelabuhan dan dokter di rumah sakit," kata Iwan.
Mengutip Barta1.com -- jaringan Suara.com, Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong dikenal sosok sederhana dan merakyat. Almarhum meninggal di dalam Pesawat Rabu 9 Juni 2021.
Sekretaris Daerah Kepulauan Sangihe, Harry Wolf, mengatakan jenazah Helmud Hontong akan diterbangkan dari Makassar ke Manado. Kemudian dibawa langsung ke Sangihe.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pelaksanaan operasional serta penanganan penumpang bernama Helmud Hontong sudah sesuai standar prosedur.
Kepada SuaraSulsel.id, Lion Air penerbangan JT-740 dipersiapkan secara baik. Semua penumpang serta awak pesawat sudah menjalani pemeriksaan kesehatan Covid-19 dan dinyatakan negatif sebelum masuk ke pesawat udara.
Baca Juga:Pekerja di Sulawesi Utara Didominasi Lulusan SD
Ketika berada di terminal keberangkatan surat hasil uji kesehatan sudah diverifikasi petugas medis dari lembaga yang berwenang.
Lion Air mengoperasikan pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LPY yang telah menjalani pemeriksaan sebelum keberangkatan (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang dan beroperasi (airworthy for flight).
Jadwal keberangkatan JT-740 pukul 15.08 WITA (Waktu Indonesia Tengah, GMT+ 08) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin pada 16.08 WITA (Waktu Indonesia Tengah, GMT+ 08).
Pada pukul 15.40 WITA, Wakil Bupati Helmud Hontong dilaporkan membutuhkan pertolongan medis lebih lanjut.
Pimpinan awak kabin (senior flight attendant/ SFA) bersama kru kabin lainnya menghampiri langsung. Guna mengetahui kondisi aktual penumpang.
Setelah mendapatkan informasi detail dan pengamatan, SFA segera melakukan pengumuman (announcement) apakah dalam penerbangan terdapat profesi dokter atau tenaga medis.
Di penerbangan JT-740 terdapat tenaga medis atau kesehatan, yang dibuktikan dengan tanda identitas secara resmi.
Menurut prosedur kerja penanganan penumpang, awak kabin segera memberikan POB (tabung oksigen portabel) dengan tindakan melonggarkan pakaian yang mengikat, membersihkan wajah penumpang, menyandarkan kursi serta memasangkan masker oksigen.
Dalam situasi seperti itu, guna memberikan pelayanan terbaik, pilot setelah koordinasi dengan awak kabin memutuskan untuk mengarahkan penerbangan ke bandar udara terdekat.
Saat itu adalah Bandar Udara Internasional Hasanuddin (sebagai bandar udara tujuan) dan menginformasikan kepada petugas lalu lintas udara dan petugas darat (ground operation control), dalam penerbangan terdapat satu penumpang yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.
Pukul 16.10 WITA, petugas layanan darat (ground handling) Lion Air di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin menghubungi tim medis di bandar udara.
Pesawat mendarat pada 16.17 WITA, ketika posisi pesawat sudah sempurna dan berada di landasan parkir (apron) tim medis bersama petugas Lion Air melakukan penanganan dan penjemputan dari pintu pesawat bagian belakang, kemudian dilakukan pemeriksaan dan pertolongan.
"Lion Air mendapatkan informasi dari pihak tim medis, bahwa penumpang inisial HH meninggal dunia," ungkap Danang dalam rilis resminya, Rabu 9 Juni 2021.