Melihat Asal Usul Perkampungan Jemaah An Nadzir di Kabupaten Gowa

Perkampungan An Nadzir Gowa terletak di pelosok desa

Muhammad Yunus
Sabtu, 10 April 2021 | 19:14 WIB
Melihat Asal Usul Perkampungan Jemaah An Nadzir di Kabupaten Gowa
Perkampungan Mukmin An Nadzir di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel / [SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]

SuaraSulsel.id - Jemaah An Nadzir di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sering menjadi sorotan. Setiap menjelang bulan suci Ramadan. Penyebabnya, kebiasaan jemaah ini yang sering berbeda dalam menentukan 1 Ramadan dan 1 Syawal.

Perkampungan An Nadzir Gowa terletak di pelosok desa. Tepatnya berada di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel. Diberi nama perkampungan Mukmin An Nadzir.

SuaraSulsel.id berkesempatan mengunjungi lokasi yang berada di sekitar area persawahan dan kebun di Kabupaten Gowa.

Pimpinan Jemaah An Nadzir Ustadz M Samiruddin Pademmui mengatakan, perkampungan Mukmin An Nadzir di Kabupaten Gowa dibangun dari sebuah gagasan Syech Muhammad Almahdi Abdullah alias Abah Syamsuri Abdul Majid. Sebagai guru dan imam dari jemaah An Nadzir yang telah wafat.

Baca Juga:Jadi Ciri Khas, 3 Makanan Ini Pasti Selalu Ada Pas Ramadan

"Gagasan tentang perkampungan Mukmin ini merupakan sebuah kerinduan dari guru dan imam kami Syech Muhammad Almahdi Abdullah yang sudah almarhum. Ini yang dapat kita realisasikan di Gowa ini," kata Samiruddin kepada SuaraSulsel.id saat ditemui di kediamannya yang berada di Perkampungan Mukmin An Nadzir, Sabtu 10 April 2021.

Sebelum perkampungan Mukmin An Nadzir di Gowa dibangun, kata Samiruddin, perkampungan jemaah An Nadzir sudah ada di daerah lain. Yaitu di Bogor, Jawa Barat dengan luas lokasi perkampungan sekitar empat hektare.

Perkampungan Mukmin An Nadzir di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel / [SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]
Perkampungan Mukmin An Nadzir di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel / [SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]

Begitu pula dengan perkampungan An Nadzir yang berada di Kota Batam, Kepulauan Riau dengan luas lokasi perkampungan enam hektare. Namun, para jemaah An Nadzir yang berada di perkampungan tersebut lebih banyak yang bermukim di luar pondok yang telah didirikan.

"Betul sebelum di sini, ada di Bogor, Batam. Bahkan di Sumatera itu ada di Batu Bara. Saya juga sebelum hijrah ke Gowa ini itu di Bogor. Itu di situ (Bogor), saya tujuh tahun merintis, cuma di sana kan hanya lebih 10 KK saja yang bermukim jemaah An Nadzir," jelas Samiruddin.

Sehingga, banyak jemaah An Nadzir yang kemudian memilih untuk hijrah ke tempat lain. Untuk bermukim di Perkampungan Mukmin An Nadzir yang terletak di Kabupaten Gowa, Sulsel.

Baca Juga:Ramadan Tiba, Ingat 3 Hal Ini agar Lancar Puasa Sebulan Penuh

"Jadi itulah yang kita buat di sini, merealisasikan dari pada kerinduan guru dan imam kami," ujar Samiruddin.

Samiruddin mengungkapkan tujuan didirikannya perkampungan Mukmin An Nadzir di Gowa, adalah karena jemaah An Nadzir tidak ingin keturunan mereka terkontaminasi dengan pengaruh-pengaruh dari luar.

Perkampungan Mukmin An Nadzir di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel / [SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]
Perkampungan Mukmin An Nadzir di Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulsel / [SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]

"Agar kita tidak terkontaminasi pengaruh dari luar, terutama anak-anak kita. Kita ingin betul-betul menciptakan generasi muda yang islami," kata dia.

"Sehingga kita bebas merdeka menegakkan hukum-hukum Allah SWT dan sunah-sunah Rasullullah SAW di perkampungan kita ini," tambah Samiruddin.

Untuk jumlah jemaah An Nadzir yang bermukim di perkampungan Mukmin An Nadzir, Gowa, kata Samiruddin, kini telah mencapai sebanyak 100 KK dengan total 400 Jiwa. Luas lokasi perkampungan Mukmin An Nadzir Gowa sekitar lima hektare.

Perkampungan Mukmin An Nadzir Gowa baru mulai ramai dihuni jemaah An Nadzir yang kerap menggunakan jubah hitam dan sorban yang digulung pada bagian kepala sejak tahun 2006 hingga sekarang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini