SuaraSulsel.id - Banjir dan longsor yang melanda kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) dinyatakan telah berimbas pada sembilan kecamatan dan 33 kelurahan.
Banjir dan longsor telah mengakibatkan enam warga meninggal dunia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, Donald Sambuaga mengatakan jika pihaknya telah melaporkan perkembangan penanggulangan banjir dan longsor di Manado kepada Gubernur Sulut.
"Korban meninggal karena terjadi tanah longsor yang menutupi rumah mereka terjadi di lokasi Perkamil Lingkungan 5 ,"kata Donald di Manado, Minggu dini hari seperti dilansir dari ANTARA
Baca Juga:Penjabat Gubernur Sulut Imbau Warga di Rumah Saja Saat Cuti Bersama
Sebanyak tiga orang masing-masing Fani Poluan(50 tahun), Arni Laurens (44 tahun) dan Celsi(8 tahun), di Kelurahan Paal 4 Lingkungan 6.
Korban meninggal Aiptu Kifni Kawulur (48 tahun) dan di lokasi Lorong Cempaka Jalan Sea Kelurahan Malalayang Barat dan dua korban jiwa yakni Meiny Pondaag (62 tahun) seorang guru SMA, serta San Hasan (30 tahun) belum ditemukan.
Kecamatan terdampak bencana tersebut yakni Kecamatan Singkil (lima kelurahan), Kecamatan Tuminting (lima kelurahan), Kecamatan Bunaken (satu kelurahan), Kecamatan Paal Dua (enam kelurahan), Kecamatan Tikala (empat kelurahan), Kecamatan Wenang (dua kelurahan), Kecamatan Sario (tiga kelurahan), Kecamatan Malalayang (empat kelurahan) dan Kecamatan Wanea (tiga kelurahan).
Penanganan banjir dan tanah longsor dengan mengevakuasi korban dilakukan bersama-sama oleh BPBD Sulut, Badan SAR, TNI, kepolisian, BPBD Manado, Rapi dan masyarakat di sekitarnya. (ANTARA)
Baca Juga:Polisi Tangkap Spesialis Pencurian HP di Tempat Kos, Begini Modusnya