Ini Program 100 Hari Kerja Enam Menteri Baru Presiden Jokowi

Enam menteri langsung memaparkan program kerja yang akan mereka lakukan dalam waktu dekat kepada publik

Muhammad Yunus
Rabu, 23 Desember 2020 | 19:32 WIB
Ini Program 100 Hari Kerja Enam Menteri Baru Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (keempat kanan) berfoto dengan (kiri ke kanan) Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Perdagangan M Lutfi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno seusai upacara pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/12/2020). [ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto]

SuaraSulsel.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik enam menteri Kabinet Indonesia Maju pada Rabu pagi, 23 Desember 2020.

Selepas pelantikan, enam menteri langsung memaparkan program kerja yang akan mereka lakukan dalam waktu dekat kepada publik. Atau bisa disebut sebagai program kerja 100 hari para menteri baru.

Yaqut Cholil Qoumas, yang dilantik sebagai Menteri Agama, menjelaskan bahwa program kerja kementerian yang dipimpinnya akan berlandaskan pada semangat bahwa agama merupakan inspirasi, bukan aspirasi.

Semangat tersebut nantinya dapat dirinci ke dalam banyak kegiatan seperti bagaimana cara berhubungan antarumat beragama, hubungan interumat beragama, bahkan juga soal pandemi Covid-19.

Baca Juga:Profil Harvick Hasnul Qolbi Wakil Menteri Pertanian

"Kita lihat nanti pasti akan ada terobosan-terobosan Kementerian Agama," ucapnya.

Kemudian, Budi Gunadi Sadikin, yang dilantik sebagai Menteri Kesehatan, memaparkan bahwa ia beserta jajaran di kementeriannya akan berupaya keras menangani masalah Covid-19 ini dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya agar semua murid bisa kembali ke sekolah dengan segera.

Agar semua pengusaha UMKM bisa segera kembali membuka tokonya, agar semua keluarga kita bisa segera kembali bersilaturahmi, dan agar seluruh rakyat Indonesia bisa kembali hidup secara normal selayaknya sebelum pandemi.

"Untuk itu kami sangat membutuhkan dukungan dari seluruh komponen bangsa baik itu asosiasi kedokteran, pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, kotamadya, serta seluruh teman-teman. Masalah ini adalah masalah yang sangat besar yang tidak mungkin kami harus lakukan sendiri. Kami harus lakukan secara inklusif, bergotong royong, dan bersama-sama," tuturnya.

Sementara itu, Tri Rismaharini, yang dalam kesempatan tersebut dipercaya sebagai Menteri Sosial mengemukakan bahwa dalam waktu dekat ini kementeriannya akan segera merealisasikan bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi pada triwulan keempat tahun ini dan awal tahun mendatang.

Baca Juga:Profil Abdul Mu'ti, Sekum PP Muhammadiyah yang Tolak Jabatan Wamendikbud

Tak hanya itu, bantuan-bantuan tersebut kini juga diarahkan untuk dapat memberdayakan dan berimplikasi atau memiliki dampak langsung yang terukur bagi masyarakat. Sejumlah mekanisme tentu harus dikembangkan dan dihadirkan oleh kementeriannya.

"Kami tidak bisa sendiri tentunya. Kami akan gandeng Gubernur, kepala daerah, utamanya adalah perguruan tinggi setempat yang mengetahui persis bagaimana permasalahan-permasalahan di daerahnya," kata Risma.

Muhammad Lutfi, yang dilantik sebagai Menteri Perdagangan setelah sebelumnya dipercaya sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat mengatakan, bahwa saat ini perekonomian berada pada titik terlemah.

Untuk itu, sesuai dengan tugas kementeriannya, pihaknya hendak memastikan bahwa produk-produk Indonesia memiliki kesempatan untuk berkompetisi dan dapat diekspor di pasar dunia.

"Ini adalah bagian dari perbaikan ekonomi nasional dan berharap bisa menjadi daya ungkit baru untuk tumbuhnya pertumbuhan ekonomi yang sehat," ujarnya.

Di sektor kelautan, Indonesia merupakan negara dengan sumber daya laut yang begitu melimpah. Apabila dikelola dengan baik, maka dapat memberikan manfaat yang besar bagi bangsa dan negara.

Untuk itu, Sakti Wahyu Trenggono yang kali ini dipercaya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan berkomitmen untuk memastikan keberlangsungan ekosistem laut Indonesia agar dapat berjalan baik dan tidak rusak.

Namun, di sisi lain, potensi kelautan nasional juga harus dapat memberikan kesejahteraan yang besar bagi bangsa.

"Saya akan belanja masalah untuk mengevaluasi semua. Mana yang baik akan kita lanjutkan, yang tidak baik akan kita hentikan," ucapnya.

Terakhir, Sandiaga Salahuddin Uno, yang dilantik Presiden sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki tiga gagasan utama untuk membangkitkan pariwisata nasional setelah sebelumnya terpuruk akibat pandemi. Ketiganya ialah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

"Di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kami akan berjuang untuk mempertahankan dan mengembangkan pemberdayaan agar kita bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan mempertahankan tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat," kata Sandi.

Untuk diketahui, keenam anggota baru Kabinet Indonesia Maju tersebut dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 133/P Tahun 2020 tentang Pengisian dan Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Setelah pelantikan ini mereka akan bersegera untuk menjalankan amanah Presiden dan Wakil Presiden untuk dapat menjalankan tugas masing-masing dengan baik dan membantu pemulihan negara dari dampak pandemi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini