SuaraSulsel.id - Kelanjutan pembangunan Stadion Mattoanging mulai ada titik terang. Anggarannya akan diusulkan di APBD Perubahan nanti.
Kepala Bidang Perbendaharaan Daerah Salehudin mengatakan, anggaran Stadion Mattoanging bakal diusul di APBD Perubahan. Nantinya akan disesuaikan dengan kemampuan daerah.
"Stadion bisa (diusul) di perubahan. Kan menyesuaikan, re-desain bisa jadi," kata Salehuddin, Senin, 10 Mei 2021.
Pemprov Sulsel memilih desain ulang stadion dengan menurunkan kapasitas. Desain awal diusulkan 60.000 kapasitas penonton. Kini hanya 15.000 saja.
Jika diredesain, maka pembiayaan bisa saja dilakukan dengan APBD. Pengerjaannya dilakukan secara bertahap.
Saat ini, lelang tender Manajemen Konstruksi Stadion Mattoanging juga sudah selesai. Pemenangnya adalah PT Artefak Arkindo dengan nilai HPS paket Rp30,3 miliar lebih.
Namun, Pemprov Sulsel dan PT Artefak Arkindo belum bisa melakukan teken kontrak. Alasannya, anggaran pembangunan konstruksi belum siap, tidak masuk dalam APBD Sulsel 2021.
Kata Salehuddin, dana pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tak lagi menjadi pilihan. Tingginya bunga pinjaman jadi alasan Pemprov Sulsel tak meneruskan kerjasama.
PT SMI diketahui telah mengeluarkan ketentuan baru soal pengajuan pinjaman tahun 2021. Dimana kebijakan suku bunga dari 0 persen diubah menjadi 5,30 persen untuk jangka pinjaman 3 tahun, 5,66 persen untuk jangka waktu 5 tahun, dan 6,19 persen jangka waktu 8 tahun.
Baca Juga: PT Vale Serahkan Pengelolaan Bandara Sorowako ke Pemprov Sulsel
"Belum ada keputusan dari pimpinan, mungkin ditimbang-timbang dulu karena bunganya 6 persen, beda tahun lalu nol persen," tambahnya.
Plt Kepala Inspektorat Sulsel Sulkaf S Latief menambahkan, dana pembangunan saat ini tidak tersedia. Otomatis penandatangan kontrak manajemen konstruksi akan ditunda dulu.
"Kan itu manajemen konstruksi pengawasan dan perencanaan (fungsinya) di situ. Tidak mungkin ada kontrak kalau tidak jelas pembangunannya," ucap Sulkaf.
Jika teken kontrak dilakukan, otomatis ada kewajiban membayar. Sementara belum ada pembangunan yang harus diawasi. Sulkaf meminta Bappelitbangda dan Dinas Pemuda dan Olahraga menyelesaikan soal ini.
"Selama mereka sesuai aturan, tidak perlu kita masuk. Aturannya begitu. Boleh kita menender di awal, misalnya kegiatan di 2021 ditender di 2020 boleh, dipercepat. Tapi perjanjiannya, nanti tandatangan kontrak setelah DPA jadi," ucap Sulkaf.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Cinta Segitiga Anti Mainstream: Pria Ini Nikahi Cinta Pertama & Pilihan Keluarga dalam Waktu 48 Jam
-
TBC di Sulbar: 57,3 Persen Kasus Ditemukan
-
Biaya Haji Dikorupsi? Kemenag Sulut Buka Suara Usai Dilaporkan ke Polisi
-
Akhirnya! Jalan Hertasning-Aroepala Makassar Siap Dibeton dan Diaspal
-
Cara Menukar Uang Baru Bank Indonesia Lewat Aplikasi PINTAR