Tak hanya mengandalkan penanaman bibit, PT Vale IGP Morowali juga mengaplikasikan teknologi modern untuk mempercepat proses penghijauan.
Salah satu metode yang digunakan adalah hydroseeding—proses penyemprotan campuran benih, air, pupuk, kompos, dan perekat ke permukaan tanah yang telah dipasangi jute net.
Metode ini sangat efektif digunakan di area berbukit atau tebing seperti di kawasan reklamasi MHR120.
Selain mempercepat pertumbuhan vegetasi, hydroseeding juga berfungsi mencegah erosi, mengikat debu, dan memperbaiki struktur tanah.
Baca Juga:Wagub Sulsel Kagum! PT Vale Buktikan Tambang Bisa Jadi Penjaga Bumi
Teknologi ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan standar baru reklamasi tambang yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Reklamasi untuk Masa Depan: Warisan Hijau dari Morowali
Lebih dari sekadar memenuhi regulasi, langkah reklamasi ini merupakan bagian dari misi besar PT Vale untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Pelibatan komunitas lokal dalam proses reklamasi juga menjadi bukti bahwa PT Vale ingin tumbuh bersama masyarakat, dan bukan terpisah dari mereka.
“Pertambangan yang bertanggung jawab adalah tentang menciptakan nilai jangka panjang, bukan hanya keuntungan jangka pendek. Lewat reklamasi yang dilakukan sejak awal, kami ingin meninggalkan jejak yang positif—bahwa industri pun bisa ikut menjaga bumi,” tutup Wafir.
Baca Juga:PT Vale Gandeng Huayou, Ford, dan GEM: Pertambangan Hijau Masa Depan Dimulai di Indonesia
Langkah PT Vale dari Morowali ini menjadi contoh bahwa masa depan industri ekstraktif tidak harus berbenturan dengan agenda lingkungan.
Sebaliknya, keduanya bisa berjalan beriringan—asal dimulai dengan niat baik dan langkah nyata sejak awal. Karena kekuatan kita hari ini, adalah harapan bagi bumi esok hari.