Tragis! 3 Legislator & Caleg DPR RI Asal Sulsel Mundur Demi Pilkada, Berakhir Kalah Telak

Mereka jenuh dengan proses politik sejak Pilpres, Pemilu hingga Pilkada

Muhammad Yunus
Selasa, 03 Desember 2024 | 14:22 WIB
Tragis! 3 Legislator & Caleg DPR RI Asal Sulsel Mundur Demi Pilkada, Berakhir Kalah Telak
Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Andi Seto Asapa - Rezki Mulfiati [SuaraSulsel.id/KPU Makassar]

Pengamat Politik Universitas Hasanuddin Makassar Andi Ali Armunanto menilai ada banyak alasan kenapa masyarakat beda pilihan di Pileg dan saat Pilkada. Salah satunya karena kedekatan emosional dengan paslon.

Hal tersebut di-salah kaprah oleh caleg yang berani mundur sebelum dilantik demi maju arena Pilkada 2024. Menurutnya, pemilih di Pilkada lebih militan dibanding Pileg.

"Mereka pikir suara di Pemilu lalu bisa tetap dipertahankan padahal ada banyak alasan pemilih untuk bergeser. Salah satunya karena kedekatan emosional dengan paslon lain," ujarnya saat dihubungi, Selasa, 3 Desember 2024.

Faktor lain menurut Ali karena psikologi masyarakat. Mereka jenuh dengan proses politik sejak Pilpres, Pemilu hingga Pilkada.

Baca Juga:Kalah Pilkada 2024 Tidak Boleh Langsung Menggugat ke MK, Ini Aturannya

"Jedanya yang terlalu singkat sehingga memang kalau kita lihat antusias orang ke TPS di pilkada lebih rendah dibanding saat Pilpres dan Pemilu," sebutnya.

Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Lucius Karus menambahkan fenomena ini disebabkan oleh masyarakat yang bosan karena merasa dikhianati sebagai pemilih saat Pileg.

Menurutnya, sikap caleg terpilih yang mundur demi ambisi menjadi kepala daerah telah mencederai suara pemilih. Mereka dibutakan pada kepentingan politik jangka pendek demi membangun kekuasaan di tingkat lokal.

"Seharusnya caleg terpilih ini melanjutkan aspirasi pemilihnya, namun tidak terwujud karena lebih memilih mundur demi kepentingan politik. Mereka menipu konstituen," tegasnya.

Di kota Makassar, tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 hanya sekitar 57 persen dari 1.037.167 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang menggunakan hak pilihnya.

Baca Juga:Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!

Komisioner KPU Makassar Abdi Goncing tak menampik partisipasi pemilih di beberapa TPS lebih rendah dibanding pada Pilkada 2020. Hal tersebut terjadi karena lokasi TPS yang berubah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini