34 Persen Wanita di Sulsel Mengalami Obesitas, Apa Penyebabnya?

Kementerian Kesehatan mengungkap angka obesitas di Sulawesi Selatan cukup tinggi

Muhammad Yunus
Kamis, 27 Juni 2024 | 14:03 WIB
34 Persen Wanita di Sulsel Mengalami Obesitas, Apa Penyebabnya?
Seorang konsumen melakukan konsultasi cara menurunkan berat badan di klinik LIGHTHouse Makassar [SuaraSulsel.id]

SuaraSulsel.id - Kementerian Kesehatan mengungkap angka obesitas di Sulawesi Selatan cukup tinggi. Dari data prevalensi menunjukkan wanita lebih banyak mengalami masalah berat badan dibanding pria.

Hal tersebut diungkapkan Head of customer Acquisition LIGHTHouse, Esty Meirizka di kota Makassar, Kamis, 27 Juni 2024. Esty mengatakan ada 34 persen wanita dan 32 persen pria di Sulawesi Selatan yang mengalami kegemukan.

"Dan angka ini sangat tinggi. Seperti kita tahu obesitas bisa memicu penyakit komorbid seperti diabetes dan hipertensi," ujarnya kepada media pada pembukaan klinik LIGHTHouse di Trans Studio Makassar.

Karena alasan itulah LIGHTHouse membidik kota Makassar untuk mengedukasi masyarakat soal pentingnya pola hidup yang sehat. Menurut Esty, menurunkan berat badan tidak cukup hanya dengan diet saja.

Baca Juga:Politik Uang di Pilkada Sulawesi Selatan Jadi Masalah Utama

"Perlu didampingi langsung oleh ahli gizi, dokter hingga psikolog. Kami memiliki pemahaman yang baik bagaimana mendapatkan berat badan yang ideal," sebutnya.

Peluncuran klinik ini menandai ekspansi pertama mereka ke wilayah Indonesia Timur serta menjadikan Makassar sebagai klinik ke 17 setelah lebih dulu di Jabodetabek, Surabaya, dan Medan.

Sementara, menurut ahli diet dan Founder dan CEO LIGHThouse dr. Grace Judio, prevalensi obesitas di Indonesia meningkat menjadi 23,4 persen, dibanding tahun 2018 yang hanya ada di posisi 21,8 persen.

Kata Grace, dari data terakhir Kementerian Kesehatan, Makassar memiliki prevalensi obesitas 24,05 persen.

Menurutnya, masalah ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Termasuk diantaranya, genetik, pola hidup dan makan, hingga faktor sosial ekonomi.

Baca Juga:Prof Zudan Dukung Program Prioritas Kapolri di Sulawesi Selatan

"Dari data ini menunjukkan angka obesitas di kota Makassar yang cukup tinggi. Saya lihat di sini gaya hidupnya memang sudah kayak orang Jakarta termasuk soal makanan ya. Dan belum ada yang menata obesitas di Makassar dari hulu ke hilir. Selama ini hanya klinik slimming dan estetik, tanpa melibatkan ahli gizi," ucapnya.

Kata Grace, banyak yang ingin menurunkan berat badan dengan diet ketat tanpa memperhatikan kondisi dan kebutuhan tubuhnya.

Itu karena minimnya edukasi masyarakat soal pola diet yang benar. Pada ujungnya malah berakibat pada gangguan makan atau terlalu menyiksa diri.

"Makanya setelah turun, naik lagi karena hasilnya tidak efektif. Tapi di LIGHTHouse kita bisa mulai perjalanan diet sehat dengan asyik, karena didampingi oleh Light coach," ucapnya.

Melihat permasalahan obesitas yang terus meningkat di Makassar, klinik LIGHThouse Indonesia semakin yakin untuk dapat membantu mengatasi permasalahan kesehatan ini.

Kata Grace, pihaknya dibekali dengan 20 tahun lebih pengalaman dan lebih dari lima juta perawatan yang dilakukan.

"Kami telah sukses membantu lebih dari 90 ribu klien di seluruh Indonesia dalam menghadapi permasalahan berat badan. Kesuksesan ini didasari oleh metode perawatan LIGHThouse yang berbasis pada teknologi dan di bawah pengawasan medis, sehingga menjamin keamanan dan kesehatan dari proses perawatan. Semua produk kami pun aman dan terjamin," ucapnya.

Peluncuran klinik ini menandai ekspansi pertama mereka ke wilayah Indonesia Timur serta menjadikan Makassar sebagai klinik ke 17 setelah 16 klinik di Jabodetabek, Surabaya, dan Medan. LIGHTHouse menawarkan treatment menurunkan berat badan dengan metode LW Bariatrix Bypass, Sleeve, dan Balloon.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini