SuaraSulsel.id - Penemuan mayat sekitar pukul 18.30 Wita di rumah kosong dengan kondisi tergantung menggegerkan warga Kelurahan Tomulobutao, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, Jumat (24/5/2024)
Mayat yang diduga berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan di belakang sebuah rumah tua, tepatnya kompleks dealer Astra Daihatsu, jalan HB Jassin Kota Gorontalo
Mengutip Gopos.id -- jaringan Suara.com, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga setelah mencium aroma tak sedap dan menyengat di sekitar lokasi.
Setelah ditelusuri, ternyata ada sosok benda mirip kambing yang bergelantungan di sebuah bangunan tua. Namun setelah diteliti lagi, ternyata benda tersebut adalah mayat manusia.
Baca Juga:Motif Sepele Hengki Bunuh dan Cor Mayat Istri Dalam Rumah: Cemburu Ketemu Mantan Pacar
Maklum, mayat dengan posisi tergantung di bagian leher itu sebagian besar tinggal tulang belulang. Warga setempat menduga jika mayat tanpa nama tersebut merupakan korban bunuh diri yang sudah berada di lokasi lebih dari satu bulan lalu.
Penemuan mayat ini cukup menggemparkan warga sekitar dan saat ini lokasi penemuan telah dipasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan.
Kekinian, pihak kepolisian dari Tim Inafis Polresta Gorontalo Kota sudah berada di lokasi untuk mengevakuasi jasad tanpa nama tersebut dan belum memberikan keterangan pers seputar penemuan mayat ini.
Identitas Mayat
Kapolresta Gorontalo Kota, Kombes Pol Ade Permana melalui Kasat Reskrim Kompol Leonardo Widharta mengungkapkan, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) diindetifikasi korban adalah RPA (25) warga kelurahan Tomulobutao Selatan, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.
Baca Juga:Penculik dan Pembunuh Anak di Makassar Pelajari Penjualan Organ Tubuh Manusia Sejak Kelas 3 SMP
Berdasarkan keterangan saksi, terungkap penemuan mayat tersebut saat saksi hendak memancing di sumur sebuah rumah kosong yang berada tidak jauh dari rumah korban.
Saksi melihat sandal yang sering dipakai oleh RPA yang terletak di samping sumur tersebut lalu saksi mengambilnya kemudian memperlihatkan kepada adik korban. Leonardo mengatakan, adik RPA menyuruh saksi untuk memeriksa kembali ke rumah kosong tersebut.
pukul 16.30 Wita, saksi kembali ke rumah kosong itu dan memeriksa di lorong kecil, kemudian melihat tengkorak dalam keadaan tergantung dengan tali,” kata Leonardo.
Saat itu juga, saksi memperhatikan jaket yang dipakai tersebut merupakan jaket sering dipakai oleh korban sehingga saksi yakin bahwa tengkorak tersebut adalah jasad dari RPA.
“Jadi saat ditemukan RPA dalam keadaan leher tergantung terikat tali dan bagian tubuh lain seperti kaki sudah tidak utuh dan diperkirakan korban telah meninggal sekitar satu bulan,” ujar Leonardo.
Dari keterangan saksi-saksi pula, RPA sudah meninggalkan rumah sejak bulan April 2024.
“Penyebab kematian masih belum diketahui karena pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas dan menolak untuk dilakukan otopsi maupun visum,” tutupnya.
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.