Petugas Kesehatan Harus Kerja Malam Hari, Selidiki Kasus Kaki Gajah di Kolaka Timur

Mikroorganisme cacing filariasis dalam darah paling aktif di malam hari

Muhammad Yunus
Kamis, 23 Mei 2024 | 19:04 WIB
Petugas Kesehatan Harus Kerja Malam Hari, Selidiki Kasus Kaki Gajah di Kolaka Timur
Ilustrasi - Petugas kesehatan melakukan perawatan medis kepada seorang warga yang diserang penyakit kaki gajah (Filariasis) di Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Selasa (3/1/2023) [SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Provinsi Sulawesi Tenggara, melakukan penyelidikan dari rumah ke rumah terkait dugaan adanya warga terkena penyakit kaki gajah (filariasis).

Kepala Dinas Kesehatan Koltim Ridwan Nasir, mengatakan saat ini pihaknya bekerjasama dengan Balai Laboratorium Kesehatan masyarakat (BLKM) Makassar dan Dinkes Provinsi Sultra sedang menyelidiki penyakit gajah tersebut.

"Melalui kerja sama tiga instansi ini telah mulai melaksanakan kegiatan brugia impact survey (BIS), pengambilan darah pada malam hari untuk memeriksa mikroorganisme cacing filariasis ini pada warga, sekaligus untuk menentukan apakah penduduk wilayah setempat sudah terbebas dari penyakit filariasis," ujarnya, Kamis 23 Mei 2024.

Ia mengatakan pihaknya melakukan kegiatan ini malam hari mulai pukul 22:00 sampai 02:00 WIB dini hari, karena mikroorganisme cacing filariasis dalam darah paling aktif di malam hari.

Baca Juga:Bupati Kolaka Timur Jadikan Mobil Dinas Untuk Fasilitas Antar Pengantin

Kegiatan ini dibantu oleh kepala desa, kepala dusun, petugas kesehatan desa/kader desa, Babinsa, Babinkantibmas dan Linmas.

”Ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan program GEMAS (Gerakan Membangun dan Melayani Masyarakat) Kolaka Timur, yang selalu ditekankan bupati agar kita benar-benar terjun ke masyarakat melayani dengan baik,” ucapnya.

Kegiatan ini dilaksanakan pada 22-29 Mei 2024 di 12 kecamatan yang terdiri atas 30 desa dan kelurahan yang di tentukan oleh Kementerian Kesehatan, dengan sasaran 30-50 jiwa per desa atau kelurahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini