SuaraSulsel.id - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan agar peminjam uang utamanya di kalangan emak-emak berhati-hati mengelola uang pinjaman.
Hal tersebut dikatakan Jokowi di hadapan 4.000 nasabah Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis, 22 Februari 2024.
"Saya senang dana (pinjaman) yang sudah disalurkan ke Sulsel mencapai Rp6,8 triliun. Gede banget ini. Artinya ibu-ibu semua bisa produktif, tapi saya titip hati-hati," ujar Jokowi.
Bukan tanpa alasan ia meminta emak-emak agar bisa teliti mengola keuangan. Sebab menurutnya, naluri untuk berbelanja akan selalu muncul.
Baca Juga:BREAKING NEWS: Presiden Jokowi Akan Bangun Stadion Internasional di Kota Makassar
"Itu bukan uang ibu. Itu uang kita semua. Jangan nengok, mau beli. Dapat uang Rp5 juta nengok kanan, nengok kiri, tetangganya beli TV baru ikut-ikutan mau. Ini akan mulai masalah. Mungkin satu-dua bulan belum, tapi masuk ke bulan 6 sudah susah nyicil," tuturnya.
"Jadi misal kalau dapat Rp5 juta semuanya harus dipakai untuk modal usaha. Jangan beli kiri kanan. Saya titip itu aja," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Olehnya, Presiden berharap agar nasabah bisa bekerja keras dan disiplin dalam melakukan pembayaran dan mengembangkan usahanya.
Ia pun menceritakan pengalamannya saat baru merintis usahanya di kota Solo. Jokowi mengaku bisa menjalankan usaha meubel berkat bantuan cicilan dari perbankan.
Ia juga konsisten untuk tetap semangat dan disiplin dalam melakukan pembayaran. Hingga akhirnya bisnisnya itu bisa ekspor.
Baca Juga:9 Fakta Makassar New Port, Pelabuhan Terbesar di Indonesia Timur
"Saya dulu tahun 1988 memulai usaha dari nol. Saat itu saya juga sama, mengambil (pinjaman) dari bank. Begitu yang namanya akhir bulan pasti angsuran saya sudah siap. Itu yang namanya disiplin," ucapnya.
Dengan karakter disiplin, menurut Jokowi nasabah bisa akan naik kelas dengan mudah. Namun jika tidak, maka usahanya juga akan begitu-begitu saja.
"Tidak ada bank yang mau pinjamkan uang ke orang yang tidak bisa semangat dan disiplin. Tapi saya masuk disini tadi senang banget karena semangat ibu-ibu. Karena dalam usaha itu ada dua hal yang penting, pertama, semangat kerja keras dan kedua disiplin," tuturnya.
Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan jumlah nasabah PNM Mekaar terus bertambah sejak tahun 2019. Saat ini tercatat jumlah nasabahnya mencapai 15,2 juta orang.
Sementara, di Sulawesi Selatan tercatat ada 406 ribu nasabah aktif dengan nilai penyaluran Rp6,81 triliun.
"Khusus untuk di Maros ada 24.000 nasabah aktif dengan nilai penyaluran Rp374 miliar," kata Erick.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing