SuaraSulsel.id - Sejumlah simpatisan pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Makassar kecewa. Mereka protes sebab hanya diberikan uang transportasi sebesar Rp10 ribu.
Dalam video yang beredar di media sosial, sejumlah relawan melakukan aksi protes di depan ruangan panitia di gedung Upperhills, Selasa, 30 Januari 2024.
Mereka kemudian membandingkan uang akomodasi tersebut saat menghadiri kampanye Prabowo.
"Rp50 ribu kemarin Prabowo. Lain konsumsi. Ini sekarang hanya Rp10 ribu," ujar salah seorang dalam video itu.
Baca Juga:Ganjar Pranowo: Alhamdulillah Pendukung Jokowi Sebagian Besar Pindah ke Saya
Mereka tampaknya tak terima sebab disuruh menunggu dari jam 08.00 Wita hingga pukul 15.00 Wita. Wanita yang belum diketahui identitasnya itu mengaku mereka diajak oleh relawan Ganjar-Mahfud dengan iming-iming akan diberikan uang transportasi.
"Tidak sesuai dengan waktu yang terbuang hanya dinilai Rp10 ribu," ungkapnya.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Ganjar-Mahfud di Sulawesi Selatan Udhin Malik menanggapi video tersebut.
Ia mengaku pihaknya sebenarnya sudah melakukan rapat pertemuan dengan koordinator lapangan relawan kampanye sejak dua hari lalu.
"Saat itu kita jelaskan bahwa kita tidak ada dana untuk uang transport. Sebagai gantinya kita mau sediakan voucher bensin 2 liter per motor," ujar Udhin saat dikonfirmasi.
Baca Juga:Ganjar Pranowo: Kepala Daerah Ditekan, Jangan Kencang-kencang Dukung 03
Akan tetapi, kata Udhin, SPBU tidak bisa mencetak voucher bensin sebanyak itu hanya dalam waktu dua hari.
Akhirnya panitia memutuskan untuk membagikan voucher tersebut dalam bentuk uang dengan hitungan 1 motor untuk 2 orang.
"Kordinator relawan yang resmi di TPD pun setuju dengan hal tersebut. Pas hari H, ternyata banyak relawan yang berdatangan tanpa mengetahui perihal itu," ucapnya.
Udhin juga meminta maaf karena tidak semua peserta kampanye mendapatkan konsumsi di lokasi. Ia mengaku sebenarnya panitia menyiapkan 7.500 pax makanan.
Sementara peserta yang terdata hadir sekitar 5.000 orang. Sedianya, paket makanan itu akan dibagikan setelah acara, namun karena molor, terpaksa dibagikan di dalam ruangan.
"Kenapa ada yang tidak kebagian karena massa saling dorong dan memaksa mengambil langsung kantong per kantong sehingga ada yang tidak kebagian," ungkapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing