SuaraSulsel.id - Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Takalar Muhammad Hasbi mengaku tidak bermaksud mengkampanyekan calon Wakil Presiden saat bertemu dengan guru-guru pada Rabu, 10 Januari 2024 lalu. Ia memaklumi jika pernyataannya mengundang reaksi sejumlah pihak termasuk.
Hal tersebut dikatakan Hasbi di depan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, Rabu, 17 Januari 2023. Ia mengaku yang terjadi di video itu adalah hal spontan.
"Saya pribadi tidak merasa menggiring apalagi mengajak orang memilih paslon. Itu terjadi spontanitas, hanya sebatas kelakar menghibur audience saja," ungkapnya, dikutip Rabu (17/10/2024).
Hasbi mengatakan ia bercanda sebab melihat para guru yang sedang bersedih. Mereka curhat karena sudah lama mengabdi tapi tidak diprioritaskan jadi CPNS.
Baca Juga:Pengamat Politik: Kemampuan Retorika Gibran Rakabuming Raka Mengejutkan Publik Saat Debat Cawapres
"Guru-guru bersedih sebab mereka menanyakan bagaimana nasib kami, pak, mereka yang sudah tahunan belum terangkat sementara tidak ada kejelasan nasib. Maka saya menghibur mereka, tenang saja," ucapnya.
"Kan sudah ada Presiden Jokowi mengumumkan akan ada pengangkatan formasi CPNS kurang lebih dua juta. Memang saya menyampaikan kalau anaknya jokowi menang, (tapi) itu untuk berkelakar saja," bebernya.
Hasbih mengaku sadar pernyataannya dikritik banyak pihak termasuk tim paslon lain. Ia juga sudah diperiksa Bawaslu kabupaten Takalar soal videonya yang viral itu.
"Iya, sudah ada tim penelusuran kemarin dan saya sudah dimintai semua keterangan. Hari ini saya masih tinggal di Takalar untuk memenuhi semua panggilan itu," ucapnya.
Sementara, Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin mengatakan sudah berkoordinasi dengan Bawaslu untuk diselesaikan sesuai mekanisme. Ia mengaku video Hasbi yang beredar di media sosial sebenarnya sudah diedit.
"Saya sudah nonton videonya sampai akhir, tidak ada maksud (kampanye) untuk mengarahkan. Tapi saya minta diselesaikan oleh Bawaslu, kan ada Gakkumdu akan melihat konteks dan konten. Kalau video dipotong kan tidak mampu menjelaskan konteks sebenarnya," kata Bahtiar.
Seperti diketahui sebelumnya, Muhammad Hasbi mengatakan Presiden RI Joko Widodo menjanjikan akan mengangkat lebih banyak guru jadi CPNS jika Gibran Rakabuming Raka terpilih jadi wakil Presiden.
Hal tersebut dikatakan Hasbi saat membuka acara Rembuk Guru yang digelar pada Rabu, 10 Januari 2024 lalu di kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Dalam video yang diterima Suarasulsel.id, Hasbi mengatakan bahwa upaya Jokowi untuk memperhatikan nasib guru jadi CPNS dan PPPK harus diapresiasi. Kuotanya pun akan ditambah jika anaknya terpilih jadi wakil presiden.
"Jokowi sudah janjikan kalau anaknya menang, insya Allah akan dilanjutkan program CPNS, jutaan (yang diangkat). Itu harus diapresiasi," ungkapnya.
Ia mengaku Pemkab Takalar masih sangat membutuhkan guru yang berstatus CPNS. Namun, pihaknya tidak mau membebani anggaran daerah atau APBD.
"Kita maunya anggaran dari pusat. Setengah mati kami mencarikan dimana ini dapat anggaran belanja untuk penggajian PPPK, jadi syukur sekali ini Takalar pro kepada PPPK yang ada. Yang belum terangkat mohon maaf, tunggu pengangkatan CPNS. Itu jalannya," lugasnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing