Manajemen PSM Makassar Mau Bayar Hutang, Kuasa Hukum Penagih: Minta Diskon

Manajemen PSM Makassar tak menampik soal persoalan utang piutang ke pengusaha bernama Shesie Erisoya

Muhammad Yunus
Kamis, 31 Agustus 2023 | 15:29 WIB
Manajemen PSM Makassar Mau Bayar Hutang, Kuasa Hukum Penagih: Minta Diskon
Dokumentasi: Yusuf Gunco [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara Tambing]

SuaraSulsel.id - Pihak manajemen PSM Makassar tak menampik soal persoalan utang piutang ke pengusaha bernama Shesie Erisoya. Namun, jumlahnya disebut tak sampai Rp5,6 miliar.

Hal tersebut diungkapkan kuasa hukum PSM, Yusuf Gunco. Ia mengatakan perkirakan utang PSM ke Shesie hanya sekitar Rp2,1 miliar.

"Perhitungan ulang sisa utang itu Rp2,1 miliar sesuai perjanjian," ujar Yusuf, Kamis, 31 Agustus 2023.

Yusuf menjelaskan utang piutang itu terjadi sejak tahun 2016. Namun karena adanya pergantian manajemen, maka perlu dilakukan ulang akumulasi utang tersebut.

Baca Juga:Tanggapi Wiljan Pluim Mangkir Latihan PSM, Ini Kata Bernardo Tavares

Pihak manajemen hingga kini masih mencari tahu alur utang yang diklaim sampai Rp5,6 miliar. Sebab PSM Makassar yakin sisa utang ke Shesie hanya Rp2,1 miliar saja sesuai perjanjian tahun 2022 lalu.

"Uang Rp3,5 miliar ini yang jadi polemik makanya dipastikan dulu lalu lintas atau alur uang itu," bebernya.

Yusuf Gunco juga menegaskan PSM Makassar tidak menutup diri. Mereka akan melunasi utang ke Shesie Erisoya, tapi perlu perhitungan terlebih dahulu.

Ia menegaskan pihaknya akan menemui Shesie Erisoya dan kuasa hukumnya dalam waktu dekat untuk melakukan penghitungan ulang. Termasuk memperlihatkan bukti-bukti utang.

"Manajemen tidak tutup diri. Buktinya dari total utang Rp14 miliar sekian sisa Rp2,1 miliar dan sudah ditandatangani surat kesepakatan sisa utang," jelasnya.

Baca Juga:Daftar Klub Tertua di Indonesia, Ada yang Terbentuk di Tahun 1900

Sementara, Agus Amri selaku kuasa hukum dari Shesie Erisoya mengaku PSM Makassar berupaya melunasi utang dengan meminta diskon. Padahal, pihaknya punya bukti-bukti pengeluaran sejak tahun 2016 dan bisa dipertanggungjawabkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini